SUKOHARJO,newsreal.id – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) Sukoharjo mencoba penggunaan aspal buton untuk pemeliharaan jalan rusak di wilayah Sukoharjo. Untuk uji coba pemeliharaan dilakukan di Jalan Mulur-Puhgogor Kecamatan Bendosari yang rusak, Selasa (26/3).
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUPR Sukoharjo, Sarjito mengatakan jika ini baru penawaran produk aspal buton dan di uji cobakan untuk pemeliharaan jalan rusak di Kecamatan Bendosari. “Ini baru kita uji cobakan seperti apa kondisinya. Untuk penawarannya itu minggu kemarin lalu dilanjutkan paparan mengenai produk aspal dan hari ini aplikasinya pelaksanaannya,” terang dia, kemarin.
Hasil uji coba ini akan ditunggu sekitar dua tahun untuk mengetahui hasilnya itu seperti apa. Uji coba pengaspalan memang sengaja dilakukan di jalan yang ekstrem naik turun. Karena sejauh ini yang sudah diterapkan di jalan yang rata dan kondisi tanah yang berbeda, seperti di halaman kantor Gubernur Jateng maupun jalan tol.
“Cukup bagus memang, di halama kantor Gubernur Jateng sudah tiga tahun. Makanya untuk aplikasi di Sukoharjo, kita terapkan di lokasi yang tanahnya agak ekstrem,” ujar dia.
Kalau memang itu baik dan cocok diterapkan di Sukoharjo, nantinya bisa di aplikasikan dengan mengalokasikan anggaran. Hanya saja tidak tahun ini tapi tahun-tahun mendatang dengan melihat hasilnya. Apalagi mereka baru masuk tahun ini.
“Bisa dikatakan ini di kaji dulu, bahkan di daerah Soloraya juga. Karena saat pemaparan atau sosialisasi kita mengundang DPUPR se Soloraya, Telkom maupun PDAM,” ungkapnya.
Menurutnya, untuk perbedaan dengan aspal yang biasa dipakai itu pada masalah metode pelaksanaan. Ini sangat mudah, jika pakai aspal panas itu tidak bisa beli sedikit dan saat memasak aspal itu minimal satu ton.
Sementara itu Dirut PT Jawa Buton Nusantara, Dirjaya mengatakan jika aspal buton lebih mudah dalam pengerjaannya. Dimana untuk pengerjaan tidak perlu menunggu cuaca cerah atau musim penghujan.
“Aspal ini ramah dengan air dan penetrasi semuanya jadi lebih bagus. Ini bisa dikerjakan saat musim penghujan dan tidak membutuhkan keahlian asal bisa merata,” sambungnya.
Diharapakan, ini bisa menjadi alternatif atau variasi bagi pemerintah untuk pemakaian aspal buat pemeliharaan jalan rusak. Ini sudah diterapkan di sejumlah daerah di Jawa Timur, Yogyakarta maupun Jateng. Aspal ini bisa dipakai di semua kelas jalan baik yang tekanan tinggi maupun rendah, bahkan juga di Jalan Tol.
“Sosialisasi terus dilakukan khususnya ke pemerintah. Dengan ini maka penyelesaian infrastruktur jalan lebih mudah, cepat dan sederhana. Ini merupakan 100 persen produk Indonesia dan punya kualitas bagus,” tandas dia. (Ari Welianto)