upaya-gagalkan-baratayuda

 

UPAYA untuk menggagalkan terjadinya perang besar Baratayuda memang satu bentuk keinginan baik. Namun perang itu merupakan peristiwa yang sudah ditakdirkan untuk terjadi. Dua kubu yang selalu bermusuhan harus berlaga di medang peperangan Kurusetra antara trah Kurawa dan Pandawa. Meski kedua kubu itu sebenarnya masih terpaut darah saudara.
Itulah yang dilakukan oleh Begawan Surya Dadari yang diangkat menjadi penasehat di Kerajaan Astina. Kehadiran begawan itu cukup mengejutkan. Meski berada di kerajaan yang dipimpin Raja Duryudana, para kesatria Pandawa juga terpikat dan meguru kepadanya. Hal itu diangkat dalam pakeliran wayang kulit Jumat Kliwon di pendapa Taman Budaya Jawa Tengah Surakarta (TBS). Pada pementasan itu tampil dalang Ki Muda Wibawa dari Sragen yang mengusung lakon Begawan Surya Dadari.
Kondisi itu membuat gerah Begawan Durna, yang merasa disepelekan oleh Duryudana. Dia kemudian mencari perlindungan kepada Prabu Kresna. Namun Kurawa memaksa Durna untuk kembali ke Astina.
Namun upaya yang dilakukan patih Sengkuni itu mendapat perlawanan dari Kresna yang sudah mengetahui niat buruk Sengkuni.
Kehadiran patih Astina itu sekaligus untuk menjemput Prabu Kresna dan Semar untuk menjadi saksi penyatuan Kurawa dan Pandawa yang diikrarkan Begawan Surya Dadari.
Kresna dan Semar merupakan pamomonong dan penasehat Pandawa. Peperangan tidak terelakkan meski akhirnya Kurawa yang dibantu dari kerajaan lain.Semar yang juga salah satu dewa itu akhirnya menuju Kahyangan mengadu kepada Sang Hyang Wenang untuk menanyakan keberadaan Begawan Surya Dadari.
Akhirnya Semar yang oleh Sang Hyang Wenang diubah menjadi seorang satria, bertemu dengan Begawan Surya Dadari. Dia menanyakan alasan Surya Dadari mengundang Semar dan Kresna. Surya Dadari menjelaskan kedua pamomong Pandawa itu untuk menjadi saksi upaya mempersatukan Kurawa dan Pandawa agar tidak terjadi perang Baratayuda.
Menurut Semar perang Baratayuda tidak bisa dihindari karena memang harus terjadi dan itu menjadi kodrat. Peperangan keduanya terjadi dan Begawan Surya Dadari akhirnya berubah wujud seorang dewa serta mengakui kesalahan yang diperbuatnya.(Sri Wahjoedi)

Tinggalkan Pesan