*BKSDA Pasang Kamera Infra Red
KARANGANYAR,newsreal.id – Warga dusun Semenjing, Desa Salam Karangpandan geger. Mbah Suwarni salah seorang warga melihat tapak diduga macan di lahan kosong yang selama ini dibiarkan tumbuh seperti hutan kecil di dusun tersebut.
Saat menyambangi bekas rumahnya di lahan tersebut, dan sudah lama ditinggalkan karena trpencil, dia menemukan tapak kaki yang diduga macan. Warga juga menyatakan sering melihat sekelebatan binatang di situ dan saat dikejar ternyata hanya ada gua yang diduga tempat bersarang binatang tersebut.
Kades Salam Sutardi mengatakan, laporannya soal itu sudah direspon oleh lembaga BKSDA Jateng dan petugasnya yang dulu menangkap macan tutul di Jatiyoso sudah datang ke lokasi tersebut. Bahkan rencananya akan dipasang beberapa kamera infra red untuk memotret apakah hewan itu betulk macan atau jenis kucing hutan biasa.
‘’Kalau menurut BKSDA, memang tapak itu betul tapak macan karena tapak tersebut tidak ada kukunya. Biasanya macan jika berjalan selalu menarik kukunya ke dalam. Berbeda dengan binatang lain. Namun untuk pastinya, masih menunggu mudah-mudahan bisa tertangkap kamera,’’ kata Sutardi kepada wartawan, Selasa (9/4).
Sutardi juga mengatakan, warga juga sering melihat ada kijang yang berkeliaran bahkan masuk ke wilayah desa Semenjing, karena memakan tumbuh-tumbuhan milik warga. Tempat itu sudah menjadi seperti hutan kecil sejak warganya pindah karena di dusun itu terlalu terpencil dan jauh dari tetangga desa lain. Dulu belasan tahun lalu, tempat itu ada sekitar enam atau tujuh rumah namun kemudian pindah semua.
Sejak itulah tempat tersebut tumbuh menjadi hutan liar dan kemudian tahu-tahu banyak dihuni oleh binatang liar, dan mungkin juga macan yang berkeliaran di tempat tersebut. Apalagi tempat itu berbatasan dengan Dusun di Punthukrejo, Ngargoyoso, dan langsung tembus ke kawasan hutan di Tawangmangu.
‘’Sebetulnya sudah ada investor yang datang dan menawar akan membeli tempat itu yang terpencil seperti sebuah pulau kecil tersendiri karena menuju ke sana harus menyeberangi sungai. Namun inmvestor mau membeli jika tanah atau pulau kecil itu dijual semua. Bukan hanya yang milik satu atau dua orang saja.
Rencananya, pihak pemerintah desa akan menjadikan tepat itu sebagai lokasi pemberhentian wisata tubing, dan sungai yang memisahkan tempat itu dengan dusun lainnya di Desa Salam ada sebuah sungai akan dijadikan lokasi tubing.
Sutardi mengatakan, kini warganya merasa resah dan takut jika mereka ke tegalan atau sawah, apalagi malam hari, dan bertemu macam liar yang berkeliaran di desa tersebut. Bagaimanapun, warga menginginkan kasus tapak macan itu segera diselesaikan apakah betul macan atau bukan.
Kapolsek Karangpandan AKP Ibaryadi dan Danramil Karangpandan Kapten Sutatna kini mendapat tugas baru, berpatroli tiap malam termasuk ke wilayah itu untuk menenangkan warga yang gelisah karena macan itu.
(Joko DH)