ilustrasi-waspada-longsor

BOYOLALI,newsreal.id- Derasnya aliran Sungai Serang yang melintasi Desa Lemahireng dan Bandung, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, mengakibatkan rumah warga yang tinggal di daerah aliran sungai rawan longsor. Sejumlah dusun yang rawan terkena erosi di Desa Lemahireng adalah dusun Tegalsari, Dusun Kedungsolo, Dusun Kedungaron, dan Dusun Beran.

Sebelumnya pada akhir pekan ini, dua rumah warga di Dusun Brangkal RT 003/ RW 005 Desa Bandung milik Sugiman (65), dan Sakinem (63), secepatnya direlokasi karena sudah tidak layak dihuni dan terancam longsor.

Kepala Desa Bandung, Handoyo mengatakan, rapat pemindahan rumah telah dilaksanakan aparat desa bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
“Meski hanya pengikisan kecilya, namun itu membuat jarak rumah ke jurang dan sungai menjadi makin dekat,” ungkapnya kemarin.

Pada bagian lain, Kepala Desa Lemahireng, Agus Sunaryo, berharap, talut bronjong dibangun sepanjang 3 km untuk menutup semua kawasan DAS. Talut bronjong tersebut berukuran lebar 3 meter dan setinggi 1,5 meter dari permukaan air.

Sebelumnya talut bronjong sepanjang kira-kira 300 meter telah dibangun sejak dua tahun lalu. Namun, talut tak bisa menyentuh semua DAS. “Jadi masih banyak potensi bencana alam,” kata dia.

Koordinator Assesment Taruna Siaga Bencana (Tagana) Boyolali, Moh. Irawan mengungkapkan, pembangunan talut bronjong merupakan kebutuhan mendesak. “Pembangunan talut bisa menjadi solusi untuk keamanan warga,” kata dia.

Adapun, Pelaksana Harian BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo mengatakan, daerah rawan bencana di kawasan sepanjang DAS Sungai Serang perlu kerja sama banyak pihak. Dalam hal ini yang berwenang adalah Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juana yang berkantor di Kota Semarang, terangnya. (Budi Santoso)

Tinggalkan Pesan