WONOGIRI,newsreal.id – Satreskrim Polres Wonogiri saat ini masih mendalami kasus pembunuhan terhadap Sugimin, anggota DPRD Kabupaten Sragen yang ditemukan di Wonogiri. Polisi sudah menahan seorang perempuan warga Kabupaten Wonogiri yang berinisial N sebagai tersangka.
Dari keterangan perempuan tersebut, polisi mengetahui bahwa korban yang merupakan warga Dukuh Karangnongko RT10 RW3 Masaran, Kabupaten Sragen itu tewas setelah tiga kali diracun.
Kapolres Wonogiri AKBP Uri Nartanti Istiwidayati melalui Wakapolres Kompol Aidil Fitri Syah didampingi didampingi Kasatreskrim AKP Aditya Mulya Ramadhani mengatakan, pembunuhan itu didasari motif dendam pribadi kemudian ditambahi adanya tekanan dari korban kepada tersangka.
Tanpa sepengetahuan korban, tersangka kemudian memasukkan racun tikus ke dalam kapsul obat diare milik korban. Aksi itu dilakukan sejak Kamis, 11 April lalu. “Tersangka sempat kasihan, kemudian dibawa ke sebuah rumah sakit di Wonogiri,” kata Aditya.
Setelah keluar dari rumah sakit, tersangka kembali meracuni korban dengan cara serupa. Namun, tersangka kembali merasa kasihan sehingga melarikan korban ke sebuah rumah sakit di Sukoharjo.
Setelah keluar dari rumah sakit di Sukoharjo itu, tersangka mengaku sakit hati karena diancam oleh korban. Akhirnya, tersangka kembali meracuni korban hingga meninggal dunia, Senin (16/4). “Nyawan korban tidak tertolong sebelum sempat dibawa ke RSUD Soediran Mangun Sumarso Wonogiri,” terangnya.
Dokter yang melakukan visum tidak menemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Namun, dokter curiga karena pupil mata korban mengecil. Biasanya, pupil mata orang yang meninggal membesar. Dokter menduga hal itu karena pengaruh obat-obatan atau merasakan sakit sebelum meninggal. Alhasil, dokter menyarankan agar jenazah korban diotopsi.
“Kami sedang menunggu hasil otopsi dari RSUD Moewardi Solo. tersangka sudah kami tahan dan diancam dengan pasal pembunuhan berencana,” ujarnya.
Seperti diketahui, Sugimin tewas sebelum dilarikan ke RSUD SMS Wonogiri. Kabid Pelayanan Medis RSUD SMS Wonogiri dr Gatot Tri Wibowo didampingi Satpam Lexca Helga mengatakan, pria tersebut masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD pada Selasa (16/4) sekitar pukul 00.30. Dokter yang curiga kemudian menyarankan agar korban diotopsi.
Adapun Satreskrim Polres Wonogiri kemudian menyelidiki kasus itu sehingga berhasil mengungkap pelaku pembunuhan tersebut. (khalid yogi)