ppdb-wonogiri
WONOGIRI,newsreal.id- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA Negeri di Kabupaten Wonogiri akan menerapkan sistem zonasi. Hanya siswa yang tinggal dalam zonasi dapat diterima. Adapun kuota untuk siswa berprestasi sebesar 5%. Namun, tidak ada kuota untuk siswa yang mengantongi nilai tinggi dalam Ujian Nasional (UN).
 
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Wonogiri, Pujo Irianto Langgeng mengatakan, zonasi ditentukan berdasarkan jarak antara sekolah dengan rumah calon siswa. “Kalau dalam satu kecamatan ada satu SMA Negeri, maka zona SMA tersebut mencakup satu kecamatan,” terangnya, baru-baru ini.
 
Pujo yang juga kepala SMA 1 Wuryantoro itu menambahkan, jika dalam satu kecamatan terdapat dua atau tiga SMA Negeri, maka wilayah kecamatan tersebut akan dibagi menjadi tiga zona. “Contohnya di Kecamatan Wonogiri ada tiga SMA. Berarti desa/kelurahan yang ada akan dibagi menjadi tiga. Siswa dari desa/kelurahan yang tidak masuk zona tidak bisa diterima,” ujarnya.
 
Jika dalam satu kecamatan tidak terdapat SMA Negeri, maka sebagian wilayah kecamatan itu akan dimasukkan dalam zona SMA terdekat. “Misalnya, di Eromoko tidak ada SMA Negeri. Maka sebagian wilayah kecamatan tersebut akan ikut zonanya SMA Wuryantoro, SMA Manyaran, atau SMA Pracimantoro yang terdekat,” imbuhnya.
 
Kebijakan zonasi
 
Kuota untuk siswa berprestasi hanya 5% dari daya tampung SMA. Kriteria siswa berprestasi itu harus ditunjukkan dengan adanya piagam penghargaan. 
 
Namun, sistem zonasi SMA Negeri tahun ini tidak memberi ruang untuk siswa yang mengantongi nilai tinggi dalam UN. Dia mengakui, hal itu merupakan kelemahan dari kebijakan zonasi. Pasalnya, anak menjadi tidak bersemangat belajar karena nilai mereka tidak berpengaruh untuk memilih sekolah. “Anak jadi tidak bersemangat. Apalagi orang tua murid,” katanya.
 
Siswa yang jarak rumahnya lebih dekat dengan SMA akan berpeluang besar diterima di sekolah tersebut. Jika ada beberapa siswa yang jaraknya sama, namun jumlah murid yang diterima telah melebihi kuota, maka siswa yang paling dahulu mendaftar akan diterima. “Jadi, cepat-cepatan mendaftar,” ujarnya.
 
Menurutnya, sistem zonasi diterapkan guna mendekatkan jarak tempuh anak ke sekolah. Sehingga tidak ada dikotomi sekolah favorit atau tidak favorit. Adapun solusi untuk siswa yang bernilai tinggi namun tidak diterima di SMA Negeri adalah mendaftar ke SMA swasta favorit. (Khalid Yogi)

Tinggalkan Pesan