BERPOLITIK adalah bagian dari dakwah. Niat itulah yang dipegang kuat dan terus memotivasi H.M Agung Suryantoro, SE maju mencalonkan diri menjadi calon anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah di Pemilu 2019. Bagi calon legislatif (Caleg) DPRD Jateng nomor urut 2 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, berpolitik adalah bagian dari proses dakwah yang berkelanjutan. ” Dan berpartai merupakan langkah strategis untuk melakukan perubahan pemerintahan menuju yang lebih baik,” katanya.
Bagi suami dari Aisyah Nurhayati itu, terjun ke politik bukanklah hal baru sebab dunia politik sudah digelutinya sejak tahun 1998. Berbagai pengalaman pernah diemban alumnus Fakultas Ekonomi UNS Surakarta tahun 1994 itu. Tahun 1999-2004, pernah menjabat Ketua DPD PKS Kabupaten Klaten, dipercaya masyarakat duduk di kursi legislatif DPRD Kabupaten Klaten sejak 2004-2014, menjadi Ketua Bidang Lembaga Sosial DPW PKS Jawa Tengah 2009-2014 dan terakhir menjadi Ketua Daerah Dakwah Wilayah 5. Menurut pria yang aktif di bidang advokasi masyarakat bawah, merintis dan membesarkan beberapa lembaga pendidikan Islam itu, berpartai selain merupakan langkah srategis juga
sebagai langkah taktis memperoleh kekuasaan secara benar.
Sarana Efektif
Kekuasaan yang didapatkan dari berpolitik yang sehat itulah, menurut Agung, yang menjadi sarana efektif untuk berdakwah dan beramar makruf nahi mungkar sebagai pengamalan ajaran Islam. Meskipun bersaing di Dapil VII Jawa Tengah ( Klaten, Solo, Sukoharjo ) tidak membuat mantan Sekretaris Yayasan Ibnu Abbas itu gentar. Strategi jitu sudah dirintisnya sejak lama. Apa saja ? Agung, sudah terbiasa menemui langsung masyarakat menjelaskan visi, misi serta programnya. Pria asli Klaten itubahkan tak jarang menemui kepala desa dan perangkat desa untuk sekadar menawarkan program kemitraan. Bahkan melatih keterampilan bagi pemuda dan membina keluarga dalam program Rumah Keluarga Indonesia (RKI) pun dilakukannya. ” Prinsip saya, berikan semua potensi diri yang diberikan Allah untuk menebar kebenaran,
kebaikan dan kemanfaatan bagi sesama,” kata mantan Ketua Yayasan Adil
Sejahtera itu. Bermodal niat dakwah dan pendekatan kemanfaatan itu,
Agung yakin bisa lolos mewakili Dapil VII. Politisi senior PKS itu ikut prihatin jika ada Caleg mengandalkan uang. Sebab politik uang membuktikan politisinya tidak memiliki kharisma dan keyakinan diri. Saat terpilih pun akan selalu berpikir break event point (BEP). (Achmad Hussain)