bakar-wng
MEMADAMKAN API : Warga berjibaku memadamkan api yang melalap tempat pembuatan tahu di Dusun Bakalan RT3 RW12 Desa Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Minggu malam (5/5). (newsreal.id/Dok)
WONOGIRI,newsreal.id – Sebuah tempat pembuatan tahu industri rumah tangga di Dusun Bakalan RT3 RW12 Desa Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri terbakar, Minggu malam (5/5). Di tempat lain, sebuah rumah di Dusun/Desa Sendang RT4 RW2 Kecamatan Purwantoro tertimpa tanah longsor.
Kapolres Wonogiri AKBP Uri Nartanti Istiwidayati melalui Kapolsek Ngadirojo AKP Subroto dan Pejabat Sementara Kasubbag Humas Iptu Suwondo mengatakan, musibah kebakaran di Desa Mlokomanis berlangsung sekitar pukul 20.00. “Kebakaran menimpa rumah pembuatan tahu milik Sarni (45) Dusun Bakalan RT3 RW12 Desa Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo,” kata Subroto, Senin (6/5).
Kejadian bermula ketika korban selesai menggoreng tahu sekitar pukul 19.30. Api tungku penggorengan saat itu sudah dipadampakan. Namun, ada percikan api dari cerobong asap yang jatuh ke penggorengan, sehingga minyak di dalam penggorengan itu terbakar.
Mengetahui hal itu, Sarni berusaha memadamkan api di dalam penggorengan tersebut dengan menyiram air. Bukannya padam, api yang membakar minyak itu justru semakin membesar.  Api kemudian menyambar bagian atap bangunan dan barang-barang lainnya. Sejumlah warga berdatangan berusaha membantu memadamkan api. Mereka juga menghubungi petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Wonogiri. Setelah dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan, api bisa dipadamkan. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Namun, kerugian yang diderita korban ditaksir mencapai Rp 60 juta.
Di tempat lain, tanah longsor menimpa sebagian rumah milik Hadi Pratomo (40) warga Dusun/Desa Sendang RT4 RW2 Kecamatan Purwantoro pada Minggu sekitar pukul 16.30. 
Tanah longsor merusak talut dengan tinggi sekitar 2,5 meter. Selanjutnya, tanah longsor menjebol sebidang tembok kamar di rumah tersebut. “Tidak ada korban jiwa. Tetapi kerugian materiil yang diderita diperkirakan sekitar Rp 3 juta,” kata SUwondo. (Khalid Yogi)

Tinggalkan Pesan