KLATEN,newsreal.id – Persediaan daging ayam dan sapi untuk konsumsi di Kabupaten Klaten dipastikan dalam posisi aman, hingga Lebaran mendatang. Populasi ayam dan sapi di Klaten sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Klaten, bahkan sebagian ternak dikirim ke luar daerah.
“Meski banyak yang keluar tapi kebutuhan daging, baik ayam maupun sapi masih tercukupi. Harganya juga masih stabil, untuk daging sapi berkisar Rp 110.000 sampai Rp 120.000/kg, sedangkan untuk daging ayam Rp 30.000 sampai Rp Rp 40.000/kg,’’ kata Kabid Peternakan, Sri Muryani.
Kebutuhan konsumsi daging dihitung berdasarkan angka konsumsi protein hewani yang mencapai 7 kg perkapita pertahun. Bila jumlah itu dibagi dengan jumlah polulasi sapi di Klaten, maka kebutuhan masih tercukupi. Namun diakuinya distribusinya tidak merata.
Kalau dilihat dari kebutuhan dan polulasi sapi yang ada di Klaten, maka persediaan tercukupi. Namun memang distribusinya tidak merata, biasanya masyarakat kota makannya banyak tapi berbeda dengan orang desa yang hanya sedikit mengkonsumsi daging.
“Kalau persediaan daging terpenuhi, karena pada kenyataannya tidak semua masyarakat makan daging. Ada yang konsumsi daging di atas 7 kg pertahun, namun ada yang lebih kecil bahkan ada yang tidak makan daging. Jadi distribusinya memang tidak merata,’’ ujar Sri Muryani.
Saat ini, populasi sapi potong di wilayah Klaten mencapai 98.000 sampai 100.000 ekor, sedangkan populasi sapi perah sekitar 6.000 ekor. Populasi sapi menyebar di sejumlah kecamatan, yang terbesar ada di Kecamatan Kemalang, Karangnongko, Jatinom, Tulung dan daerah di sekitar lereng Merapi.
Sumber protein hewani lain selain daging adalah telur. Kebutuhan telur juga aman karena populasi ayam petelur di Klaten mencapai kisaran 1 juta sampai 2 juta ekor. Asumsinya, dalam setiap populasi (kandang) hanya 70 persen yang bertelur, dimana ada 14-16 butir/kg.
“Klaten tak perlu operasi pasar, telur beli di kandang juga dilayani dengan harga kandang yang saat ini sekitar Rp 19.500/kg. Harga telur lebih terjangkau, sejauh ini permintaan masyarakat selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri masih bisa dilayani,’’ tegas dia.
Untuk pemenuhan kebutuhan daging, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Periknana (DPKPP) Klaten mempunya dua rumah pemotongan hewan (RPH) yakni di Bendogantungan, Klaten Selatan yang setiap hari memootong 7 ekor sapi dan RPH Pedan yang tiap hari memotong 3-4 sapi.
“Kalau yang dipotong di RPH cuma sedikit, tpi banyak jagal besar yang punya empat pemotongan hewan (TPH) sendiri di rumah. Petugas kami yang pantau untuk memeriksa kesehatan sapi dan higinitas tempat pemotongan sapinya. Kalau semua harus memotong di RPH kan jauh, butuh biaya mahal,’’ ujar Sri Muryani.(Merawati S)