KARANGANYAR,newsreal.id – Karena persiapan akan merger tahun ini, BKK Karanganyar yang akan bergabung dengan seluruh BKK se Jateng makin selektif dan hati-hati mengucurkan kredit ke masyarakat. BKK Karanganyar harus melihat seberapa kredit tersebut berpotensi kembali atau macet.
‘’Sementara kita memang lebih berhati-hati. Bukan takut apa-apa, namun memang kalau bisa sekecil mungkin terjadi kredit macet. Karena itu kita meneliti betul siapa yang akan mengajukan kredit, berpotensi macet apa tidak,’’ kata Susilowati, Dirut BKK Karanganyar, Senin.
Dia mengatakan, tidak masalah terjadi sediki penurunan, walau kenyataannya tetap naik kreditnya, namun semua aman. Sebab hal itu mnyangkut kredibilitas bank yang dia pimpin juga. Nanti setelah merger selesai baru akan digeber lagi untuk kredit.
Baca : Bupati Canangkan Klaten Selatan sebagai Kecamatan Layak Anak
Baca : Tamu Banglades dan India Studi Banding Pamsimas
Dengan merger se Jateng, nantinya kantor BKK Karanganyar hanya akan menjadi kantor cabang saja, dan semuanya dikendalikan direktur BKK Jateng di Semarang. Karanganyar hanya kantor cabang saja, seperti manajemen Bank Jateng yang seluruh sahamnya milik Pemprov Jateng.
Selama ini saham BKK Karanganyar masih dimiliki oleh Pemprov sebesar 51 % dan Pemkab 49 %. Dan untuk itu, laba perusahaan dibagi untuk operasional, setoran ke kas daerah provinsi dan ke daerah kabupaten.
Setelah nanti menjadi milik provinsi maka setoran pendapatan daerah kabupaten akan dihitung dari besarnya saham kabupaten yang ada seperti di bank Jateng.(joko dh)