WONOGIRI,newsreal.id – Kahiyang Felicia Mahendra, bayi berusia dua bulan yang ikut menjadi korban keracunan massal di Dusun Duwet Kidul RT1 RW15 Desa/Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Senin lalu (27/5) sudah mulai membaik. Bayi tersebut ikut terkena dampak karena minum ASI ibunya yang juga menjadi korban keracunan massal.
Sang ibu Devi Novitasari (27) menuturkan, keluarganya pada Minggu (26/5) berbuka puasa di warung Trah Pasar di Dusun Batu Lor desa setempat. Nasi kotak berisi ayam kremes untuk acara yasinan almarhum Edi Mukhayat di Dusun Duwet Kidul desa setempat juga dipesan di warung tersebut. “Kami biasanya memang membeli di sana karena makanannya sudah kondang enak-enak. Tidak pernah ada masalah,” katanya.
Sang ibu sempat menyusui bayinya pada malam hari. Adapun sang ayah, Hendra Setiawan (24) juga ikut memakan nasi kotak dari acara yasinan almarhum Edi Mukhayat.
Keesokan harinya, seisi keluarga menderita diare, muntah, demam, dan lemas. Demikian juga dengan bayi yang baru berusia dua bulan itu. “Hanya bapak mertua saya yang tidak apa-apa. Padahal ikut makan ayam, tapi tidak makan sambal dan lalapannya. Kalau lainnya makan pakai sambal dan lalapan,” terangnya.
Setelah mengalami gejala tersebut, mereka mendapatkan informasi bahwa banyak warga lain yang menderita gejala serupa. Keluarga itu pun segera mencari rumah sakit. “Di Puskesmas Rawat Inap Baturetno sudah penuh. Kami pergi ke rumah sakit Maguan Husada Pracimantoro juga tidak bisa. Akhirnya ke RSUD Wonogiri,” ujarnya.
Setelah menjalani perawatan, pasangan suami isteri itu mulai membaik. Adapun bayinya dirawat intensif di RSUD tersebut.
Kabid Pelayanan Medis RSUD SMS Wonogiri dr Gatot Tri Wibowo mengungkapkan, bayi itu dirawat di Bangsal Cempaka, Rabu (29/5). “Kondisi bayinya sudah bagus. Sudah tidak muntah dan tidak diare,” terangnya.
Keluarkan racun
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonogiri Adhi Dharma mengatakan, bayi diduga terkena dampak keracunan karena ada toksin atau racun yang dikeluarkan oleh bakteri masuk melalui ASI. “Yang masuk ke bayi itu bukan bakterinya. Tapi racun yang dihasilkan bakteri saat bakterinya masih dalam masa inkubasi di dalam tubuh ibu. Ibunya sendiri sudah sehat. Tetap boleh menyusui,” katanya.
Jumlah penderita keracunan sebanyak 95 orang. Sebagian besar sudah membaik dan diperbolehkan rawat jalan. Hanya Purwanto (40) warga Dusun Duwet Lor RT3 RW16 Desa Baturetno yang meninggal dunia saat hendak dilarikan ke Puskesmas Rawat Inap Baturetno, Senin lalu (27/5).
Pihaknya telah mengambil sampel berupa nasi, daging ayam, sambal, lalapan, air minum, kardus, tepung pembuat kremes, snack kroket, kacang, kurma, lemper, dan kue. Sampel tersebut dikirim ke laboratorium kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. “Hasilnya paling cepat bisa diketahui dalam waktu dua pekan,” ujarnya. (Khalid Yogi)