WONOGIRI,newsreal.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonogiri telah menerima hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel makanan penyebab keracunan massaldi Desa/Kecamatan Baturetno. Setelah menganalisa hasil laboratorium tersebut, keracunan massal disebabkan adanya bakteri pada sambal dan lalapan yang dihidangkan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonogiri Adhi Dharma melalui Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Supriyo Heriyanto menerangkan, ada beberapa sampel yang diperiksa di laboratorium. Antara lain sambal, air dari sumber, tepung kremes, serta lalapan berupa mentimun dan daun pepaya.
“Setelah diperiksa, kami mencurigai adanya bakteri pada sambal dan lalapan. Bukan bakteri patogen, melainkan bakteri penunjang yang mengeluarkan toksin (racun) dalam kondisi tertentu. Bakteri itu secara spesifik hidup di air,” terang Supriyo, Jumat (21/6).
Selain itu, berdasarkan wawancara dengan para korban, pihaknya juga mengetahui beberapa jenis makanan yang mengakibatkan keracunan massal. Penderita yang memakan sambal mengalami keracunan 4,6 kali lebih tinggi dari penderita lainnya. Adapun penderita yang memakan lalapan mengalami keracunan 2,6 kali lebih tinggi dari pada penderita lainnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 95 orang mengalami keracunan massal, Senin (27/5). Sebagian dari mereka keracunan saat menghadiri Yasinan peringatan 40 hari meninggalnya almarhum Edi Mukhayat di Dusun Duwet Kidul RT1 RW15 Desa/Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri. Salah satu di antara mereka yang bernama Purwanto (40) warga Dusun Duwet Lor RT3 RW16 Desa Baturetno meninggal dunia.
Hidangan tersebut dibeli dari warung Trah Pasar di Dusun Batu Lor desa setempat. Sejumlah pembeli di warung yang sama juga menderita keracunan. Para penderita dilarikan ke Puskesmas Rawat Inap Baturetno, rumah sakit PKU Baturetno, Klinik Soemarmo, rumah sakit Maguan Husada Pracimantoro, Klinik Gasandha, rumah sakit Dr Oen Kandang Sapi, dan RSUD Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri. Seluruh korban kini sudah membaik. (Khalid Yogi)