job-fair-sragen-2019
TINJAU STAND: Wabup Dedy Enriyatno meninjau salah satu stand yang ada di Sragen Job Fair 2019, yang digelar Rabu (26/6) dan Kamis (27/6), di Gedung SMS Sragen. (newsreal.id/Basuni H)

SRAGEN,newsreal.id – Kegiatan Sragen Job Fair 2019 diharapkan bisa menekan angka pengangguran produktif yang ada di Kabupaten Sragen. Selain itu menjadi kesempatan berkarir di berbagai bidang keterampilan kerja bagi para pencari kerja. Hal ini dikemukakan Wakil Bupati (Wabup) Dedy Endriyatno saat membuka Sragen Job Fair yang digelar di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS), pada Rabu (26/6). Kegiatan ini dilakukan selama dua hari hingga Kamis (27/6).

Wabup Dedy menuturkan, selama ini ada jarak antara perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dengan pa apencari kerja. Lowongan kerja sebetulnya terbuka lebar, seperti saat ini ada 17.500 lebih kesempatan kerja. Sedangkan banyak pencari kerja merasa kesulitan mendapat pekerjaan sesuai kompetensi. ”Acara seperti Sragen Job Fair 2019 ini menjadi jembatan mempertemukan antara perusahaan dan pencari kerja,” ujarnya.

Dedy mengungkapkan, selama ini persoalan lainnya adalah kualifikasi yang dibutuhkan tenaga kerja dengan kualifikasi pencari kerja tidak terpenuhi. Dengan kegiatan job fair yang sudah beberapa kali digelar Pemkab Sragen, kualifikasi yang dibutuhkan bisa terpenuhi. Dedy meyakini Sragen Job Fair ini bisa menekan angka pengangguran di Sragen. Job fair kali ketiga ini dihadiri ribuan orang yang tidak hanya dari Sragen saja, tetapi juga daerah lain di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Selama tiga tahun diadakan job fair di Sragen dari target 35.000 pengangguran, yang terserap baru sekitar 21.000 pengangguran. Sementara pada 2019 ini terdapat 22.265 pengangguran. ”Harapan kami, kegiatan ini bisa menyerap bisa menyerap 17.500 dari total pengangguran terbuka,” tandasnya.

Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pudjiatmoko mengatakan, Sragen Job Fair 2019 ini cukup diminati. Melihat dari awal dibuka, baik secara online maupun offline terjadi peningkatan. Pada awal dibuka saja sudah ada 17.000 pengunjung yang datang. “Pada kesempatan ini juga memberi peluang penyandang disabilitas untuk mendapatkan kesempatan kerja,” katanya. Pudjiatmoko menyampaikan peserta Pendidikan dan Latihan (Diklat) yang memiliki ijazah dari Balai Latihan Kerja (BLK) Sragen dan Latihan Kerja (LK) Technopark juga mendapatkan kesempatan mengikuti acara ini. (Basuni H)

Tinggalkan Pesan