Tim-Voli-Pra-PON
FOTO DIRI : Agus Suyanto, arsitek tim voli Kota Bengawan. (newsreal.id/Setyo Wiyono)

*Siapkan Tim Voli ke Pra-PON

MERACIK tim voli untuk menghadapi sebuah kejuaraan sudah menjadi kebiasaan Agus Suyanto. Arsitek tim voli Kota Bengawan itu berpengalaman mendampingi skuad bertarung di ajang provinsi seperti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jateng, bahkan nasional.

Meski demikian, pelatih klub voli amatir Vita Solo yang juga guru SMAN 1 Surakarta tersebut kini harus memutar otak. Sebab, dia hanya punya waktu sempit untuk mempersiapkan tim voli putri Jateng jelang prakualifikasi PON Papua 2020.

Hanya sekitar dua bulan waktu yang bisa dimanfaatkan guna menempa performa timnya, sejak training camp (TC) dimulai di Solo, pekan ke empat Ramadan lalu. ‘’Padahal Pra-PON digelar di GOR Bulungan Jakarta pertengahan Agustus mendatang. Sempitnya waktu tak mungkin menyiapkan tim sesuai tahapan pelatihan secara normal. Harus menyiasati kondisi,’’ ujar mantan atlet yang bermain untuk Vita Solo lebih dari 30 tahun lalu itu.

Maka tak ada persiapan umum dan khusus sebagaimana TC dalam waktu panjang. Peningkatan fisik atlet dia selipkan dalam latihan teknik.

Kekompakan

Sebagian besar waktu dan konsentrasinya juga terfokus pada peningkatan kekompakan permainan para atlet dari berbagai daerah. Koordinasi kerja sama tim ditekankan pada tiap games internal di Gelanggang Pemuda Bung Karno kompleks Manahan. Bahkan guna menambah jam terbang, awak timnya diikutkan dalam turnamen-turnamen lokal.

Pada turnamen di Juwana lebaran lalu, sebagian pemain memperkuat Vita Solo sementara lainnya membela tim tuan rumah Pati. Anak-anak juga kami turunkan pada turnamen di Klaten pekan depan. Target utama, lolos dulu pada Pra-PON nanti,’’ tutur pria kelahiran Solo 17 Agustus 1965 tersebut.

Agus sudah puluhan tahun bergelut dengan voli. Sederet prestasi mengiringinya. Lewat polesannya, tim voli putri Solo meraih medali emas pada Porprov 2009 dan 2013, serta perak Poprov 2018. Tim putri Vita Solo juga tiga kali menembus Livoli Divisi Utama, meski dua kali pernah terpental lagi ke Divisi I karena sengitnya persaingan.(Setyo Wiyono)

Tinggalkan Pesan