*Kesaksian Keluarga Korban Laka Maut Overpass Manahan
HARRY Setiawan Jelipele jelas tidak akan mudah melupakan dini hari tragis. Pada Senin (1/7) pagi hari, sekitar pukul 02.00 WaiB ibunya, Retnoning Tri (54) menjadi korban tabrak lari di overpass Manahan, Solo, Jawa Tengah. Dan kejadian itu terjadi sesaat setelah Retno mengantarkannya ke Terminal Tirtonadi untuk kembali bekerja di Kudus.
Harry pun tidak menaruh rasa yang berbeda. Meskipun, apa yang dilakukan sang ibu adalah tidak biasa. Pagi itu, Harry berangkat dari rumah di Slembaran RT 3 RW 3, Serengan sekitar pukul 01.50 WIB. Karena jalanan sepi, hanya butuh 10 menit untuk sampai di Terminal Tirtonadi.
Tidak berselang lama, atau sekitar pukul 02.15 WIB, Harry mendapatkan telepon dari nomor handphone sang ibu. Waktu itu, Harry sudah lepas dari Kota Solo dan masuk wilayah Boyolali. “Saat saya angkat, ternyata dari polisi yang memberitahu bahwa ibu saya kecelakaan saat melintas di overpass Manahan,” terang Harry, Kamis (11/7). Sekejap, Harry pun meminta kepada sang sopir bus agar menurunkannya segera.
“Saya juga sempat marah pada pihak rumah sakit, karena ibu saya terluka parah tetapi tidak segera ditangani. Katanya menunggu rujukan dari RS Dr Moewardi tapi juga tidak ada panggilan, dan ibu saya meninggal dunia,” kenangnya.
Suami Retno, Marthen Jelipele (51) juga mengungkapkan hal yang sama. Meski mengaku sangat kehilangan atas kepergian istrinya selama-lamanya, tetapi keluarga sudah mengikhlaskannya. “Jika pengemudi mobil ada itikad baik datang ke rumah dan meminta maaf, kami bisa menerimanya. Tetapi kalau tidak, saya doakan seumur hidupnya tidak akan tenang,” katanya lirih. (Ari Purnomo)