KARANGANYAR, newsreal.id – Bantuan benih padi untuk petani yang sawahnya terancam gagal panen akibat kekeringan di musim kemarau, belum terserap optimal.
Pasalnya, petani kesulitan untuk segera menanam benih tersebut, jika kondisi lahannya masih kesulitan air.
Untuk diketahui, sawah seluas 1.032 haktare di Karanganyar terancam gagal panen akibat kekeringan. Dari luasan tersebut, ada 310 hektare yang mengalami kekeringan berat dan 603 hektare mengalami puso.
Kabid Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Riyanto Sujudi mengatakan, pemerintah pusat memiliki program bantuan benih untuk lahan yang terdampak kekeringan bernama Padi Gowah (gogo rancah di tanah sawah).
“Benih itu bisa ditanam langsung, tidak usah disemai. Salah satu varietasnya adalah benih Inpago yang tahan kering. Pemberian bantuan ini sepaket dengan bantuan pompa air untuk pengairan sawah,” katanya.
Namun, program itu terkenda ketersediaan air yang minim. “Sebab, meski benih tidak usah disemai dan bisa ditanam langsung, namun di awal masa tanam kan tetap butuh air. Persoalannya, di lahan yang kekeringan, tidak ada sumber air yang bisa diambil,” jelasnya.
Karena itu pula, bantuan pompa air yang akan diberikan bersamaan dengan bantuan bibit, otomatis tidak bisa dimanfaatkan.
“Lha mau nyedot air bagaimana, kalau sumber airnya juga tidak ada. Sumur dangkal sudah tidak keluar airnya. Sementara kalau mau buat sumur dalam untuk pengairan sawah, juga tidak diperbolehkan oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian,” tuturnya.
Kendala-kendala tersebut, menyebabkan permohonan bantuan bibit program Padi Gowah hingga kini masih sepi peminat.
Sejauh ini, pengajuan yang sudah masuk ke meja Dispertan hanya dari Kecamatan Colomadu untuk sawah seluas 50 hektare dan Tasikmadu seluas 50 hektare. Tiap hektare, akan mendapat bantuan sebanyak 50 kg bibit.
“Padahal, bantuan Padi Gowah ini melimpah. Bisa mencukupi untuk kebutuhan sampai seribu hektare lebih. Tapi ya itu, karena kendala tidak ada air, petani tidak bisa segera menanamnya. Sehingga peminatnya belum banyak,” katanya. (Irfan Salafudin)