koni-klaten
RAKER KONI : KONI menggelar rapat kerja untuk menentukan program kerja empat tahun ke depan, Sabtu (10/8).(newsreal.id/Merawati Sunantri)

KLATEN,newsreal.id – Dalam pembinaan olahraga prestasi di Kabupaten Klaten, KONI masih menghadapi sejumlah kendala, salah satunya kurangnya sarana prasarana latihan yang sesuai standar nasional. Selain itu, masih banyak faktor non teknis yang mengganjal upaya mencapai prestasi pada Porprov.

‘’Ada banyak potensi atlet di Klaten, namun dalam pembinaan sering mengalami kendala salah satunya belum adanya fasilitas latihan yang sesuai standar kejuaraan nasional. KONI sudah berupaya agar Klaten punya sport centre, namun hingga kini belum terealisasi,’’ kata Sekretaris Umum KONI Klaten, Tarmuji.

Hal itu terungkap pada Rapat Kerja (Raker) KONI Kabupaten Klaten di Prambanan Ballroom Grand Tjokro Klaten, Sabtu (10/8). Dalam raker dihadiri perwakilan pengurus cabang olahraga, Ketua Dewan Penasehat KONI Otto Saksono dan segenap pengurus KONI Klaten.

Dia menambahkan, sejak kepengurus lama sudah dirintis pendirian Klaten Sport Sentre dan rencana itu sudah diajukan ke Kemepora. Namun, belum juga terealisasi. Pengurus KONI baru yang diketuai Parwanto, akan meneruskan cita-cita itu mulai tahun ini.

Selain sarana prasarana, SDM pelatih, dan faktor non teknis seperti mutasi atlet potensial sangat mempengaruhi pembinaan olahraga prestasi. Meski sudah ada aturan dari KONI, namun pada pelaksanaannya masih sering dilanggar.

‘’KONI Klaten memang bertekad untuk membina atlet sendiri sejak dini, seperti pada Porprov 2018 lalu, kami tidak membeli atlet. Pada Porprov 2022 mendatang, KONI bertekad untuk kembali ke urutan 10 besar Jawa Tengah,’’ tegas Tarmuji yang bertindak sebagai pimpinan sidang.

Dalam kesempatan itu, semua ketua bidang KONI memaparkan rencana yang akan direalisasikan empat tahun ke depan. Total ada 12 ketua bidang yang menyajikan usulan kepada forum.
Sidang dibagi menjadi 2 Komisi, Komisi 1 yang dipimpin Wakil Ketua II KONI Dwi Purwanto mengulas segala hal tentang pembinaan prestasi, sedangkan Komisi II yang dipimpin Wakil Ketua ! KONI Suyanto mengulas tentang organisasi.

Saat diskusi pasca pemaparan program kerja banyak mendapat masukan dari pengurus cabang olahraga. Akhirnya ada beberapa rekomendasi yang dicatat dalam sidang komisi. Setelah itu, kedua komisi bergabung dan masing-masing memaparkan hasil pembahasan.
Ke depan disepakati akan diadakan bintek untuk tertib administrasi, termasuk pembuatan SPJ penggunaan anggaran agar sesuai aturan BPK. Selain itu, diwacanakan untuk memperbanyak publikasi prestasi dan kebijakan KONI agar bisa memotivasi generasi muda untuk menekuni olahraga prestasi.(Merwati Sunantri)

 

Tinggalkan Pesan