STIT-Madina-Sragen
KEGIATAN OPAK: Para mahasiswa baru STIT Madina Sragen menggelar kegiatan Orientasi Pengenalan Akademik Kampus (OPAK), yang digelar pada 14-15 September lalu.(newsreal.id/Basuni Hariwoto)

SRAGEN,newsrel.id – Sebagai kampus pendidikan Islam pertama dan satu-satunya di Kabupaten Sragen, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Madina, terus berupaya meningkatkan kualitas akademiknya. Salah satu yang dilakukan adalah mewajibkan semua dosennya untuk bergelar S3 atau doktor. Saat ini, dari 24 dosen yang dimiliki, tiga diantaranya sudah bergelar doktor.

“Kami memang mewajibkan semua dosen STIT Madina bergelar doktor, sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas akademik dan peningkatan sumber daya manusia,” kata Direktur Yayasan Perkasa Nusantara Muhammad Fadlan, yang menaungi STIT Madina didampingi Ketua STIT Madina Sukamdi, Minggu (22/9).

Fadlan menyampaikan, saat ini tiga doktor yang dimiliki adalah Warsiyah, Dwiono dan Margiono Suyitno, serta 16 kandidat doktor dan sisanya bergelar magister yang akan menempuh program doktoral.

Fadlan yang juga salah satu dosen STIT Madina yang saat ini sedang menempuh doktoral mengungkapkan, dua tahun ke depan, kami mentargetkan punya 16 dosen lagi yang bergelar doktor. Pihaknya juga mengajukan bantuan guru besar atau professor sebagai konsultan akademik. Pihaknya juga akan minta bantuan guru besar dari Koordinasi Perguruan Tinggi Agama Islam (Kopertais) di Semarang.

 

Tujuannya untuk peningkatan wawasan dan kualitas akademik, peningkatan sumberdaya sekaligus peran perguruan tinggi dalam revolusi industri 4.0. Pihaknya ingin menggali bahwa visi misi STIT Madina adalah sumberdaya berkarakter, beradab sekaligus berlandaskan kearifan lokal.

“Kami akan minta bantuan guru besar dari UIN Wali Songo Semarang,” tandas Fadlan.Harapannya, dari STIT Madina akan melahirkan orang-orang yang berpikiran maju dan berakhlak tinggi dan ahli meneliti sekaligus mampu memberdayakan umat.

Siapkan Ponpes

Saat ini jumlah mahasiswa baru STIT Madina sejumlah 162 orang yang terdiri atas tiga jurusan. Yakni S1 Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan S1 Manajemen Pendidikan Islam (MPI).

“Mahasiswa kami berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur,” kata Fadlan.

Fadlan menambahkan, saat ini STIT Madina masih menerima pendaftaran mahasiswa baru. Pendaftaran bisa lewat online di www.stitmadinasr.ac.id atau datang langsung ke kampus di Jalan HOS Cokroaminoto Gang III nomor 3, Sragen Wetan, Sragen.
Sebagai kampus pendidikan Islam, STIT Madina juga menyediakan pondok pesantren (ponpes) untuk mahasiswa yang juga ingin menjadi santri di Ponpes Madina.

“Ponpes Madina kami juga gratis bagi yang kuliah di STIT Madina sambil nyantri,” tandasnya. STIT Madina juga menyediakan berbagai macam beasiswa. Yakni beasiswa bagi hafidz atau yang hafal Al Quran 30 juz, beasiswa mahasiswa berprestasi dan beasiswa mahasiswa miskin berprestasi. (Red)

Tinggalkan Pesan