SOLO, newsreal.id- Pengacara kondang, Henry Indraguna akan maju dalam pemilihan wali kota Surakarta. Adapun pilihan pasangannya jatuh pada putra sulung Presiden Jokowo yakni Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu dikemukakan Henry dalam jumpa pers di Soto Ayam Lamongan, Solo, Rabu (9/10) malam.
Vice President Konggres Advokat Indonesia (KAI) yang pernah bertarung dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 di Dapil V dan meraih hampir 50.000 suara itu bertekat akan meramaikan Pilwakot Solo yang digelar pada 23 September 2020.
Terkaiti niatnya untuk bertarung di Pilwakot Solo, Henry menjelaskan tidak berambisi untuk menjadi Wali Kota atau wakil wali kota. Niatnya mencalonkan diri tersebut didasari ingin bekerja sepenuh hati untuk memberikan yang terbaik kepada warga Kota Bengawan.
“Tidak penting apakah AD 1 atau 2, bagi saya dapat bekerja keras dengan maksimal untuk masyarakat,” tandas Henry yang sejak masa kecil tinggal di Wonogiri dan masa mudanya bersekolah di Solo.
Jalur Independen
Menurutnya, untuk menggandeng Gibran, sudah ada komunikasi antara tim dengan Gibran. “”Dalam membangun komunikasi dengan Gibran masih intens dilakukan, hingga sekarang menunggu perkembangan lebih lanjut,” tandasnya.
” Dia muda, kreatif, pintar, itulah yang saya harapkan dapat bekerja sama dalam.membangun Kots Solo,” terangnya.
Terkait upaya apa yang akan dilakukan jika menjadi pemimpin di Kota Solo, Henry berjanji akan mendatangkan investor. Menurutnya, 10 tahun lalu Kota Solo dan Kota Yogyakarta hampir sama. Namun, belakangan terakhir justru Kota Solo tertinggal jauh dengan Yogya.
“Banyak investor yang datang ke Yogya dibandingkan ke Solo. Inilah yang mengakibatkan Solo tertinggal jauh dengan Yogya. Kalau saya jadi sebagai pemimpin nanti, akan saya tarik investor datang ke Solo dan memajukan kota ini,” ungkap Henry.
Nah untuk membangun kota Solo, lanjut dia, dibutuhkan pemimpin muda, visioner, kreatif dan pintar. “itu ada pada diri Gibran, atau Gibran lain yang kemungkiman akan muncul lagi,” papar Henry.
Adapun dalam meramaikan Pilwakot, Henry punya dus alternatif yakni meraih dukungan dari partai pengusung atau melalui jalur independent. “Masih banyak waktu untuk berkomunikasi dengaan berbagai pihak agar tujuan kami mendapat dukungan dari banyak pihak, baik dari partai maupun melalui jalur independen,” paparnya. (Sri Hartanto)