WONOGIRI,newsreal.id – Pendangkalan Sungai Wiroko di Kecamatan Tirtomoyo dan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri semakin parah. Ketinggian sedimentasi bisa mencapai 1-1,5 meter sehingga bisa berpotensi banjir di musim hujan.
Kepala pelaksana harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri Bambang Haryanto mengatakan, selain semakin dangkal, sungai itu menjadi terlalu lebar. “Sungainya melebar sampai 300 meter, sehingga tidak layak menjadi sungai,” katanya, baru-baru ini.
Oleh karenanya, perlu diadakan revitalisasi sungai. Tujuannya untuk mengembalikan fungsi sungai sebagai mana mestinya. “Tidak sekadar menormalisasi sungai, tidak hanya mengeruk. Tapi merevitalisasi sungai, mengembalikan fungsi sungai,” terangnya.
Dia menerangkan, akibat pendangkalan, sungai semakin melebar. Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan banjir. Adapun salah satu cara merevitalisasi sungai adalah dengan mengeruk sedimentasi kemudian membangun tanggul atau talut agar aliran airnya tidak ke mana-mana.
Selain itu, perlu ditanamkan manajemen pola tanam penghijauan kepada masyarakat di daerah hulu. Masyarakat perlu diajari memilih jenis tanaman penghijauan yang mampu menyerap air. “Fungsi hutan itu sebagai penyerap air hujan. Kalau tidak ada penyerap, airnya akan langsung melaju ke sungai membawa material tanah sehingga menjadi sedimentasi di sungai,” ujarnya.
Sementara itu, musim hujan di Kabupaten Wonogiri akan mulai stabil atau normal sekitar akhir November mendatang. Perkiraan tersebut sesuai yang diinformasikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). “Sekarang memang sudah turun hujan di beberapa tempat. Tetapi belum normal,” imbuhnya. (Khalid Yogi)