peserta-bpnt-klaten
SURAT PERNYATAAN: Erna pemilik rumah di Desa Wanglu, Kecamatan Trucuk mengundurkan diri sebagai peserta BPNT disaksikan tim. (newsreal.id/Achmad H)

 

KLATEN,newsreal.id – Erna Musriyatun (36) pemilik rumah berlantai dua yang ditempel stiker warga miskin di Desa Wanglu, Kecamatan Trucuk akhirnya mengundurkan diri. Pengunduran diri dilakukan secara resmi disaksikan tim desa dan kabupaten.
Koordinator Pendamping Program Kekuarga Harapan (PKH) Kabupaten Klaten, Theo Markis mengatakan yang bersangkutan resmi mundur dan pengunduran diri dilakukan pada Sabtu (21/12) siang.

” Sudah mundur dan ada surat pernyataan resminya,” jelas Theo, Senin (23/12).

Theo mengatakan pengunduran diri yang bersangkutan itu disaksikan perangkat desa, pendamping program keluarga harapan (PKH), Babinsa, Bhabinkamtibmas, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK), perwakilan Dinas Sosial dan keluarga.

Tim klarifikasi, kata Theo, awalnya datang sekitar pukul 12.30 di rumah Erna. Di rumah berlantai dua di tepi jalan itu tim hanya ditemui Erna sebab suaminya, Marino bekerja di sawah sejak pagi. Tim kemudian bertanya kepada Erna apakah masih bersedia ditempel stiker keluarga miskin atau ikhlas mengundurkan diri nantinya stiker dilepas.

Ditanya begitu, yang bersangkutan mengaku ikhlas. Erna kemudian bersedia membubuhkan tanda tangan disusul dua saksi, termasuk Kades, Guwono. Setelah distempel desa, surat pernyataan diserahkan dan stiker di rumahnya dilepas.

Tanpa Paksaan

Theo menjelaskan pengunduran diri yang bersangkutan itu bukan karena paksaan. Namun setelah ada pendekatan akhirnya dengan ikhlas mundur. Setelah pengunduran tersebut data sebagai penerima bantuan akan diproses pencoretan. Dari data yang ada kepesertaan Erna hanya dalam program bantuan pangan non tunai (BPNT).

Dengan demikian yang diproses ke pusat melalui operator desa hanya BPNT. Untuk BPJS yang juga diterima, nantinya ditangani instansi lain sebab harus ada sinkronisasi data lebih dulu di data Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG).

Soal rumah yang dua lantai menurut pengakuan yang bersangkutan sebagian material adalah sisa pemberian adiknya yang bekerja di Jepang. Adiknya membangun rumah dan ada sisa material diberikan ke Erna. Kasus rumah bagus yang masih ditempel stiker miskin terjadi di beberapa wilayah.

Namun terus dilakukan pendekatan sehingga ada kesadaran bagi yang sudah mampu untuk mundur. Sebagaimana diberitakan, warga miskin penerima bantuan pemerintah mulai mundur sekitar 1.000 lebih. Namun di Desa Wanglu, Kecamatan Trucuk masih ada rumah mewah yang ditempeli stiker warga miskin. (SM/21/12). Kades Wanglu, Kecamatan Trucuk, Guwono mengatakan yang bersangkutan bersedia mundur. Ada surat pernyataan dan tanda tangan dan ada berita acaranya. (Achmad H)

 

 

Tinggalkan Pesan