pilkada-serentak-indonesia
FOTO ILUSTRASI/tribun

SRAGEN,newsreal.id – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sragen Mukafi Fadli mengaku menolak perintah untuk maju sebagai calon wakil bupati (cawabup).

Dia dipasangkan dengan calon bupati (cabup) Kusdinar Untung Yuni Sukowati dari Partai Demorasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang jugaa bupati petahana di Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) 2020 mendatang.

Ketua DPC PKB Mukafi Fadli menyampaikan pada Kamis (23/1) lalu, dirinya telah dipanggil DPW dan DPP PKB, serta menunjuk dirinya sebagai pendamping Yuni. Bahkan dia mengklaim PDIP yang meminta PKB sebagai pendamping untuk Pilkada di Sragen. ”Ada permintaan dari PDIP menunjuk saya mendampingi mbak Yuni di Pilbup 2020 mendatang,” kata Lilik, panggilan akrabnya kepada para wartawan Rabu (29/1).

Pria yang saat ini sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah itu mengaku terpaksa menolak perintah partai. Menurut dia, hal itu sangat mengejutkan.
”Itu bagai petir di siang bolong, jujur saya terkejut. Lalu komunikasi dengan keluarga dan orang dekat saya sadar tidak punya potongan untuk menjadi pemimpin Sragen. Saya cukup tahu diri itu bukan wilayah saya, ” tutur anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah tersebut.

Perintah partai tersebut sebenarnya menguntungkan untuk kontestasi Pilbup (Pilbup) 2024 mendatang. Namun dia mengaku masih menikmati perannya sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah 6 (Kabupaten Sragen, Wonogiri dan Karanganyar) tersebut. ”Saya tidak siap pasang badan 24 jam protokoler mengurusi Sragen,” tandasnya.

Dia tidak menampik sebagai kader PKB, menolak perintah partai bukanlah hal yang baik. ”Saya ingin Sragen lebih baik, saya sadar ada guyonan kalau tidak dicocoki mbak Yuni, jadi biarkan beliau memimpin Sragen dengan tenang,” ungkap dia.

Soal nama yang bakal diajukan partainya ke PDIP, Mukafi sudah mengajukan daftar sejumlah tokoh. Dia menegaskan dalam keputusan partai politik sudah sering terjadi nama yang terpilih diluar dugaan. ”Sudah jamak terjadi di partai, yang mendapat rekomendasi bukan yang mendaftar,” tandasnya lagi.

Dari internal partai peraih kursi terbanyak kedua di DPRD Sragen hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 lalu masih memperjuangkan nama Suroto yang sudah mengikuti fit and proper test PDIP. Dia juga menyebut nama Tri Agus Bayuseno (TAB) mantan calon legislatif (caleg) DPR RI Partai Hanura yang punya akses ke pusat. ”Saya tidak tahu persis mas Bayuseno mau jadi wakil, tapi informasinya sedang komunikasi di atas,” katanya.

Sementara itu Sekretaris DPC PDIP Sragen Suparno mengatakan, hingga saat ini partai masih menunggu keputusan dari DPP PDIP, terkait rekomendasi cabup-cawabup dalam Pilbup 2020 mendatang.

“Kami juga masih menunggu dari DPP, namun yang mendaftar sebagai cabup di DPC PDIP Sragen hanya mbak Yuni (Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Saya yakin dia yang paling mampu menjalankan tugas sebagai bupati. Survei internal juga sangat mendukung,” tandasnya.

Meski belum tahu pasti rekomendasi kapan akan turun, namun menurut dia, rekomendasi cabup-cawabup dari DPP PDIP dimungkinkan turunnya tidak akan mepet waktu pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU). (red)

Tinggalkan Pesan