SOLO,newsreal.id – Perhelatan elektoral Pilkada 2020 Desember tahun ini, Bangsa Indonesia akan kembali melakoni hajatan politik lima tahunan. Pemungutan suara serentak ini akan berlangsung di 270 wilayah di Indonesia: 9 provinsi, 37 kota, dan 224 kabupaten. 

Secara demografis, Pilkada 2020 akan didominasi oleh aktor politik dari kalangan muda dan milenial. Karena itu, kalangan muda dan mahasiswa mesti punya komitmen untuk mengawal perjalanan Pilkada 2020 untuk lebih santun dan damai. 

Baca : BEM UNS Komitmen Kawal Pilkada 2020 Santun dan Damai

Hal itu dikemukakan Gugun Elguyanie, dosen Hukum Tata Negara UIN Yogyakarta dalam  Seminar Online bertajuk “Kontribusi Mahasiswa dalam Mengawal Pilkada 2020 Berintegritas dan Damai”. 

“Mahasiswa dan kampus mesti berperan dalam mengawal kehidupan politik bangsa yang bermartabat dan berintegritas,” kata Gugun. 

Hal tersebut mungkin dilakukan melalui. Gugun mengemukakan setidaknya ada dua hal. Yang pertama menggalakkan kurikulum politik anti korupsi, pendidikan kepemiluan, dan civic education.

Adapun yang kedua adalah membuka kebebasan lembaga kemahasiswaan di kampus.Yang ketiga,  lanjutnya, pemantauan kampanye oleh mahasiswa terhadap praktik yang intoleran, politik uang, dan politik berbau SARA.

Baca : Mas Gibran-Teguh Mampir ke Jajar, Warga Manfaatkan Momentum Berselfie Ria

“Bagaimanapun, kampus mesti menjadi sentral pengawasan bersama penyelenggara pemilu dan aparat penegak hukum,” paparnya. Selain akan digelar di masa pandemi Covid-19, lanjut Gugun,

  Pilkada 2020 juga akan syarat persoalan seperti ekonomi resesi, kesiapan penyelenggara, netralitas ASN, hingga politik sektarian yang memperjualbelikan isu-isu agama dengan cara-cara kekerasan. (Evie Kusnindya) 

Baca : Habib Syech Dukung Polri, Usut Kelompok Intoleran

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini