jenazah-viral-boyolali
DI DEPAN RUMAH: Sri Suyamti (60) (tengah, red) di depan rumah duka di Dukuh Selorejo, Desa Kedunglengkong, Kecamatan Simo, Boyolali. (newsreal.id/jm)

BOYOLALI,sms.com – Warga Kecamatan Simo digegerkan adanya pemotor membawa jenazah yang ditaruh diatas bronjong. Bahkan, video tersebut sempat viral di media sosial (medsos).

Peristiwa tersebut benar- benar terjadi. Itu adalah jenazah Ginem Suharti (80) yang dibawa oleh pemotor bernama Sutejo (50). Dia tak lain anak dari almarhumah Ginem. Jenazah dibawa dari rumahnya Dukuh Bantulan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono ke Dukuh Selorejo, Desa Kedunglengkong, Kecamatan Simo untuk dimakamkan disana.

Saat wartawan mendatangi rumah duka Ginem, di Dukuh Selorejo, Desa Kedunglengkong, Jumat (30/10) nampak suasana duka. Bahkan, teras rumah berdinding kayu, masih terlihat tumpukan kursi warna biru.

Disana ada Sri Suyamti (60), anak pertama Ginem dan anak nomor dua serta seorang cucunya. Sedangkan Sutejo yang merupakan anak ketiga, berada di rumahnya di Banyudono. Menurut Sri Suyamti, ibunya meninggal dunia, Kamis (29/10) pukul 08.00.

“Yang di rumah ya adik saya, Sutejo,” katanya.

Dirinya dan Sutejo beda rumah, meskipun masih dalam satu pekarangan di Dukuh Bantulan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono. Ginem ikut di rumah Sri Suyamti. Karena Sri Suyamti kerja, maka yang mengurus ibunya adalah Sutejo.

“Kalau kerja ya kerja, nanti kalau ada apa-apa tak urusane, gitu,” lanjutnya menirukan perkataan Sutejo pada Kamis pagi.

Diakui, dirinya sebenarnya merasa ragu berangkat kerja. Hal itu karena melihat kondisi ibunya. Namun akhirnya dia tetap berangkat kerja. Pukul 08.30, dia disuruh pulang oleh adik iparnya atau istri Sutejo karena ibunya meninggal.

Sesampai di rumah, dia diberitahu kalau jenazah ibunya ibunya sudah dibawa Sutejo pulang ke Simo untuk dimakamkan disana. Diapun kaget saat diberitahu bahwa jenazah dibawa dengam sepeda motor.

“Saya ya kaget. Adik saya kok tega seperti itu.”

Suyamti lalu meminta tolong kepada tetangganya untuk diantarkan ke Simo. “Sampai di rumah sini, ibu saya tidak ada disini, tetapi oleh adik saya langsung dibawa ke makam Sucen. Maunya langsung dimakamkan di sana.”

Saat itu, lanjut dia, Sutejo juga sudah sempat menggali lubang di makam itu menggunakan cangkul. Dia pun kemudian mencari pamannya di sawah untuk membantu menggali kubur. Pamannya juga sempat membujuk Sutejo agar jenazah dibawa ke rumah duka terlebih dahulu.

Warga setempat juga berdatangan ke makam ikut membujuk. Akhirnya jenazah Ginem dibawa pulang ke rumah duka terlebih dahulu untuk dimandikan dan dikafani. Jenazah lalu dimakamkan di pemakaman umum Randu Alas Sucen pada Kamis (29/10) pukul 13.00. (jm)

Editor : Sarmun

Tinggalkan Pesan