*Tak Mau Bergantung Konten Kreator
KEMAJUAN teknologi kian pesat dan nyaris tak terbendung. Semenjak kemunculan telepon pintar (smart phone)/android, aplikasi-aplikasi yang memudahkan pekerjaan dan kesenangan manusia kian menjamur. Termasuk maraknya aplikasi konten-konten video yang diperuntukan untuk media sosial instagram, youtube, dan lain sebagainya.
Keberadaan aplikasi pembuat video ini tentunya memanjakan konten kreator. Kelebihan teknologi ini juga membuka peluang pekerjaan khusus profesi ini.
Diah Warih Anjari mengungkapkan keberadaan aplikasi-aplikasi seperti power director, kine master, quick, photo editor, video maker memang memanjakan spesialis pembuat konten-konten medsos. Amatiran mulai dari anak-anak sampai orang dewasa bisa menginstal aplikasi ini lalu mengoperasikan dan memproduksi video sendiri.
“Begitulah pesatnya perkembangan zaman. Adaptasi di era digital ini sangat menarik bagi saya. Sebagai perempuan, perubahan zaman harus kita ikuti, termasuk pada era digitalisasi modern saat ini,” tegas Diah Warih, dalam rilis yang diterima newsreal.id, Minggu 17 April 2022.
Bagi Diwa panggilan akrab Diah Warih mengatakan, peran perempuan pada masa transformasi era digital ini sangat besar, secara global malah bisa berkontribusi dalam kemajuan bangsa Indonesia.
“Perempuan saat ini sudah tidak takut dengan perkembangan digital. Bahkan peranan perempuan Indonesia dalam perkembangan transformasi informasi di era digital sangat luar biasa,” urainya.
Perempuan di Era Digital
Sosok yang juga owner puluhan perusahaan di berbagai bidang ini menegaskan, perkembangan era digital tidak membuat perempuan Indonesia mundur ke belakang dalam membangun bangsa dan negara.
Justru momentum ini harus dimanfaatkan perempuan Indonesia, berada di posisi terdepan dalam pembangunan bangsa di era digital meskipun dalam tekanan pandemi Covid-19.
“Salah satu cara saya menyampaikan optimisme di tengah pandemi dengan mengirimkan pesan digital ke kolega. Mencintai NKRI adalah tugas kita bersama. Dari situ saya juga bertanggung jawab menyampaikan pesan optimistis ke kalayak untuk bangkit dari pandemi Covid-19,” tuturnya.
Pemilik akun instagram @diahwarih ini mengatakan, perkembangan era digital tidak membuat perempuan Indonesia mundur dalam membangun bangsa dan negara.
Menurutnya perempuan Indonesia berada di barisan terdepan dalam pembangunan bangsa di era digital meskipun dalam tekanan pandemi Covid-19.
Diwa mengungkapkan mendesain pesan digital tersebut tanpa bantuan siapa pun atau dari konten kreator mana pun.
Desain Sendiri
“Saya mendesain sendiri. Awalnya saya belajar untuk menjadi konten kreator bagi diri saya pribadi. Konten digital saya ini setiap hari tersampaikan ke seluruh kolega-kolega di Indonesia,” terang founder Diah Warih Foundation (Di-Fo).
Pesan-pesan digital tersebut disampaikannya melalui status di WhatsApp, WhatsApp grup, YouTube, maupun Instagram milik pribadi maupun yayasannya.
“Setiap desain, pasti memiliki makna mendalam. Foto dan keterangan yang saya buat secara digital itu minila sehari sekali saya buat. Paling lama satu desain 15 menit,” imbuh perempuan yang menyelesaikan studi S1 dan S2 di UKI Jakarta tersebut.
Kalimat-kalimat positif dan optimisme yang dirangkum dalam tanda pagar (tagar) #KataDiwa atau Diwa Real ersebut berisikan motivasi untuk mencintai negara Indonesia dan berkarya sesuai bidang dan keahlian masing-masing.
Salah satu contohnya saat tokoh wanita dan penulis ini bersama tim Diwa Foundation (Di-Fo) di Kabupaten Sumba Barat Daya mengajak anak-anak mecintai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dokumentasi kegiatan penyuka filsafat tersebut disampaikan ke kolega dalam sebuah desain digital yang sangat menarik.
Ternyata, desain digital tersebut hasil karya dari Diah Warih.
“Buat karya (konten) sendiri. Setelah jadi dan diupload serasa marem (puas-red). Apalagi ada yang komentar, memuji atau menambah motivasi,” kata Diwa. (Red)