
- Gandeng Pemkab Kutai Kartanegara
SOLO,newsreal.id – Nama Perusahaan Wong Solo sudah tidak asing lagi di telinga pelaku usaha Indonesia di era 90’an. Berpengalaman belasan tahun berkiprah di dunia makanan, perusahaan yang dikelola Puspo Wardoyo ini sudah memanfaatkan teknologi modern untuk penyajian makanan yang fresh, sehat, dan cepat. Teknologi yang bernama Meal Ready to Eat (MRE) sering digunakan untuk memenuhi pasokan makanan bagi jamaah calon haji.
Keberhasilan Wong Solo Grup menjadi yang terdepan di bisnis makanan ini mendapatkan respons positif, di antaranya dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Baca : Cuaca Panas, Kemenkes Keluarkan Imbauan : Masyarakat Waspada jika Alami 7 Gejala Ini
Waktu diajak mampir Yayasan Diwa Center (Diwa Foundation) ke lokasi pabriknya di PT Halalan Thayyiban Indonesia Tbk (Wong Solo Group) di Jl. Sidoluhur No.49, Cemani, Grogol Sukoharjo, Jateng.
Rombongan pejabat Pemkab Kukar yang dipimpin Bupati Edi Damansyah dan Forkominda ini menyatakan ketakjubannya. Dari pembicaraan para pejabat pemkab ini, perusahaan ini memiliki kualifikasi komplit untuk berinvestasi ke Kukar yang saat ini masuk kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Bupati Edi Damansyah di hadapan manajemen PT Halalan Thayyiban Indonesia Tbk menceritakan maksud kunjungan kerja ke Pulau Jawa ini. Ia mengatakan, kunjungannya ini dalam rangka belajar pengembangan pangan. Tempat yang dikunjungi adalah pabrik pupuk dan masuk lokasi pengembangan holituklutra di Pantai Samas Bantul.
Sementara rangkaian kunjungan ke Solo ini juga berkaitan dengan pengembangan pangan karena direkomendasikan Pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina Diwa Foundation, Diah Warih Anjari.
“Kami diajak Mbak Diah (Ketua Dewan Pembina Diwa Foundation-red) ke Wong Solo (Grup) ini. Ya kami terkesan dengan proses produksi (makanan-red) di sini. Semoga ada sinergi, Pak Puspo (Puspo Wardoyo) datang ke kota kami ya,” terang Edi.
Baca : Puspo Wardoyo Geber Usaha Kulinernya untuk Masyarakat
Edi mengungkapkan, saat diajak berkeliling melihat dari dekat proses produksi makanan di PT Halalan Thayyiban Indonesia Tbk Jl. Sidoluhur No.49, Cemani, Grogol Sukoharjo, Jateng. Ia melihat proses pembuatan makanan, penyajian, kontrol kualitas hingga pengemasan berlangsu cepat dengan mengunakan alat yang modern.
Saat hendak mencicipi makanan ini pun juga diberikan tutorialnya secara gamblang oleh staf perusahaan. Edi yakin rombongan yang dibawanya ke pabrik makanan ini menyerap ilmu dan pengetahuan yang banyak.
Kiprah
Pada kesempatan itu, Bupati Kukar juga menyampaikan tentang perkembangan pembangunan IKN, khususnya di bidang pertanian dan upaya ketahanan pangan. Bupati juga menyampaikan potensi-potensi apa saja yang bisa di garap di Kukar dan wilayah-wilayah penopang IKN khususnya di bidang pertanian.
Baca : Sukses Kuliner, Puspo Wardoyo Merambah Bisnis Lain
Sementara itu Diah Warih Anjari mengungkapkan, perjalanan Puspo Wardoyo untuk membesarkan usaha makanan khas Solo ini sangatlah panjang. Sebagai warga Solo asli, ia betul-betul menyaksikan kiprah Puspo merintis usaha ayam bakar dari nol sampai sebesar seperti sekarang ini.
“Saya menyaksikan sendiri proses pengembangan bisnis Ayam Bakar Wong Solo sangat panjang. Dengan melihat kiprah Pak Puspo (Puspo Wardoyo-red) dan perkembangan bisnisnya sampai detik ini, memang betul bila bisnis pangan jika ditekuni tak akan ada habisnya dan akan terus membesar,” imbuh Diwa sapaan Diah Warih Anjari. (red)
Baca : Presiden Jokowi Silaturahmi ke Megawati Soekarnoputri, Bicara tentang Soekarno hingga Jan Ethes