GAZA- Empat warga Palestina meninggal dan beberapa lainnya terluka ketika jet-jet tempur Israel menggempur gedung Sekolah Halawa yang menampung para pengungsi di Jabalia al-Balad, Jalur Gaza utara, Rabu (8/1) waktu setempat.
Menurut otoritas kesehatan setempat, serangan-serangan udara Israel sejak dini hari telah membunuh 28 warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, di Jalur Gaza, wilayah kantong Palestina yang diblokade Israel.
Sejak melancarkan agresi militer di Gaza pada 7 Oktober 2023, Israel telah menewaskan 45.885 warga Palestina dan melukai 109.196 lainnya. Sebagian besar korban jiwa adalah anak-anak dan perempuan.
Ribuan korban masih terjebak di bawah reruntuhan atau tergeletak di jalanan karena ambulans dan petugas sulit menjangkau mereka di tengah serangan yang terus dilancarkan Israel. Puing-puing bangunan juga mempersulit evakuasi korban di tengah krisis bahan bakar dan kekurangan alat berat.
Hilang Generasi
Seiring konflik di Gaza terus berlanjut, penduduk daerah kantong yang terkepung itu berupaya keras menyediakan pendidikan bagi generasi muda, yang sering kali mengandalkan solusi darurat di tengah kekacauan.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), separuh dari anak-anak usia sekolah di Gaza kini melewatkan tahun kedua pendidikan formal mereka secara berturut-turut. Sebuah studi yang didukung oleh Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Dekat (UNRWA) memperingatkan bahwa perang dapat memundurkan progres pendidikan bagi anak-anak dan kaum muda di Gaza hingga lima tahun, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan adanya “generasi yang hilang” dari kaum muda Palestina, yang secara permanen terluka oleh trauma dan keterbatasan. (Ant,tb)