PANEN RAYA: Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana bersama Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH didampingi Forkopimda Kabupaten Purworejo, melaksanakan kegiatan panen raya padi di Desa Tunjungan, Kecamatan Ngombol, beberapa waktu lalu. (Dok: Pemprov Jateng)
  • Serap Hasil Panen Petani

JAKARTA- Perum Bulog menyiapkan anggaran sebesar Rp 39 triliun untuk menyerap setidaknya tiga juta ton beras selama puncak panen raya pada Februari, Maret, dan April 2025.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengungkapkan, anggaran tersebut terdiri dari Rp 23 triliun yang dimiliki Bulog dan tambahan Rp 16,6 triliun yang baru disepakati dalam rapat koordinasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama kementerian terkait lainnya.

Dalam rapat itu, ia menegaskan pemerintah telah menyiapkan skema pembelian gabah dari petani dengan harga yang telah ditetapkan, yakni Rp 6.500 per kg. “Kami bahas panjang mengenai Bulog, keuangannya sudah tidak ada masalah, uang Bulog ada Rp 23 triliun sudah siap. Sekarang sudah disepakati (tambahan) Rp16,6 triliun dari Menteri Keuangan (Sri Mulyani) tadi,” ujar Zulhas dalam konferensi pers di Kemenko Pangan, Jakarta, kemarin.

“Jadi sudah ada Rp39 triliun untuk membeli beras 3 juta ton bulan Februari, Maret, April waktu puncak panen raya,” imbuhnya. Tambahan anggaran ini diberikan untuk memastikan Bulog dapat membeli gabah dari petani dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah.

Percepat Swasembada

Dengan dukungan dana ini, Zulhas menegaskan tidak ada alasan bagi Bulog untuk tidak maksimal dalam menyerap produksi beras di musim panen raya. Menurunya, tambahan anggaran ini juga menjadi upaya pemerintah untuk mempercepat swasembada pangan dan menjaga stabilitas harga di tingkat petani dan konsumen.

Lebih lanjut, ia memastikan bahwa Bulog memiliki dana yang cukup untuk menyerap beras petani dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah, yakni Rp 6.500 per kilogram untuk gabah dan Rp5.500 per kilogram untuk jagung.

Untuk memastikan keberhasilan penyerapan beras ini, dirinya menekankan Bulog tidak dapat bekerja sendiri. Menurutnya, dukungan dari pemerintah daerah, mulai dari gubernur, bupati, hingga camat dan desa, sangat diperlukan.

Selain itu, aparat keamanan seperti TNI dan Polri juga diharapkan dapat membantu dalam proses penyerapan gabah dari petani agar berjalan lancar. “Tentu Bulog tidak bisa sendiri. Ini pekerjaan besar. Oleh karena itu, perlu dukungan semua pihak, termasuk Menteri Dalam Negeri (Tito Karnavian), ada gubernur, ada bupati, ada camat sampai ke desa. Karena sawah ini kan sampai ke desa. Perlu kita awasi bersama, kita bantu bersama-sama Bulog untuk menyerap gabah itu dengan harga yang sudah ditentukan,” ucapnya. (cnnind,tb)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini