FOTO BERSAMA: Sekum KONI Jateng, Achmad Ris Ediyanto foto bersama pengurus Pengprov ABTI Jateng sesuai pembukaan Rakerprov di Hotel Pandanaran, Sabtu (1/2). (tb)
  • Rakerprov ABTI Jateng

SEMARANG- Sekretaris Umum KONI Jateng, Achmad Ris Ediyanto berharap bola tangan Jateng terus mengintesifkan pembinaan guna meningkatkan prestasi pada PON NTB-NTT 2028 mendatang.

Setelah menuai prestasi nasional dengan merebut medali perunggu pada PON Aceh-Sumut 2024, bola tangan Jateng dituntut untuk mempertahankan atau bahkan melampaui prestasi yang telah dicapai.

Harapan tersebut disampaikan Achmad Ris Ediyanto saat membuka Rapat Kerja Provinsi  Asosiasi Bola Tangan Indonesia (Rakerprov ABTI) Jateng di Hotel Pandanaran, Sabtu (1/2).  

“Pada PON 2024 lalu, Jateng berhasil meraih 71 emas, 74 perak, 115 perunggu. Satu perunggu disumbangkan bola tangan. Harapan kami, di PON mendatang prestasinya lebih moncer lagi. Kami optimistis, dengan keberadaan sejumlah  teknokrat olahraga di jajaran pengurus, dan status pemasok atlet nasional, cabang ini lebih bisa ”berbicara” banyak di kancah nasional,” ujar Ade Oesman, sapaan akrabnya.

Rakerprov yang dipimpin Ketua Umum ABTI Jateng Joko Pranawa Adi ini, dihadiri Analis Keolahragaan Disporapar Jateng Qorby Haqqul Adam mewakili kadisporapar, pengurus ABTI Jateng, dan perwakilan dari 25 Pengkab/Pengkot ABTI se-Jateng.

Menurut Ade,  bola tangan Jateng sudah harus bersiap diri untuk fokus pada pembinaan karena tahun ini telah memasuki babak kualifikasi untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026 di Semarang Raya. Hingga saat ini, lanjut dia, kuota atlet setiap cabang untuk Porprov belum ditentukan.

“’Namun bola tangan tetap sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan di Porprov, karena syarat untuk bisa dipertandingkan minimal punya pengurus di 12 kabupaten/kota,” imbuh Ade.

Pada kesempatan yang sama, Qorby Haqqul Adam mengapresiasi prestasi bola tangan di PON 2024. Medali perunggu, disebutnya sebagai medali “rasa emas” karena untuk menggapai prestasi di cabang permainan  tim di PON bukan hal yang mudah.

Terkait dengan aspirasi ABTI kabupaten/kota yang menginginkan agar Disporapar mempertandingkan bola tangan di Popda, Adam menyatakan siap menampung usulan ini. Menurutnya,  Disporapar tak menjadikan anggaran sebagai dasar utama dalam menentukan cabor Popda, namun mempertimbangkan banyak instrumen dengan melibatkan stakeholder.

“Pada 2022 lalu, kami menggelar Popda dengan total 32 cabang olahraga, baik resmi maupun ekshibisi untuk cabang yang belum familiar di Popda dan Popnas. Di dalamnya ada bola tangan, futsal, hoki, bridge dan wooball. Tapi ternyata, di tingkat kabupaten/kota kurang mendukung dengan berbagai alasan,” beber Adam.

Oleh karena itu, di tengah prestasi bola tangan Jateng  yang mulai menggeliat di percaturan nasional, dia menyarankan ABTI kabupaten/kota untuk sering-sering bersilaturahmi dengan Disporapar setempat. Demikian pula, ABTI Jateng bisa berkoordinasi dengan PB ABTI , dan PB ikut mendorong di Kemenpora agar bola tangan masuk agenda Popnas.

Dukungan Optimal

Sementara itu, Ketua Umum ABTI Jateng Joko Pranawa Adi menandaskan, pihaknya terus berkomitmen untuk melakukan pembinaan bola tangan. Antusiasme ABTI kabupaten/kota pun mengikuti kejurprov pun, baik junior maupun senior selama ini cukup tinggi.

“Itu sebabnya, kabupaten/kota sangat merindukan banyaknya kompetisi, termasuk Popda. Multievent ini bukan hanya konteks  pembinaan, tapi dalam perspektif prestasi, sangat membantu siswa ketika masuk SMP, SMA ataupun perguruan tinggi,” ungkapnya.

Terkait dengan persiapan menuju PON 2028, Joko menyatakan akan terus menyolidkan organisasi, mengaktifkan pembinaan dan menguatkan SDM pelatih/wasit. Dia juga sangat berharap, pada PON mendatang, bukan hanya tim putra, namun tim putri juga berangkat.

“Kami belajar dari DKI Jakarta dan Jabar, bagaimana mereka melakukan pembinaan secara berkesinambungan. Untuk persiapan PON saja, butuh waktu setahun pelatda dan berbagai uji coba. Kami ke depan bisa mendapatkan support dari KONI Jateng lebih optimal,” tandasnya.

Dalam Rakerprov, sejumlah agenda tahun 2025 telah disusun dan disepakati bersama. Beberapa diantaranya adalah menyelenggarakan penataran pelatih  dan  wasit beach handball di Kebumen pada Juni, kejurprov junior indoor di Kendal (7-12 Juli) dan penataran pelatih/wasit indoor di Banyumas (Agustus). Babak kualifikasi Porprov akan berlangsung bulan September, dan lokasi venue akan ditentukan kemudian. (tb)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini