Internasional
Home » Rusia Balas Seruan Macron

Rusia Balas Seruan Macron

KAPAL INDUK NUKLIR: Kapal induk bertenaga nulkir milik Angkatan Laut Prancis, Charles de Gaulle sedang berlayar. Kapal induk ini menjadi satu-satunya kapal induk bertenaga nuklir yang beroperasi di luar Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy). (Dok: USNI)
  • Soal Kemungkinan Perang Nuklir

MOSKOW- Rusia membalas seruan Presiden Prancis Emmanual Macron yang meminta negara-negara Eropa siap dengan kondisi terburuk perang nuklir.
Moskow menegaskan pernyataan Macron tersebut merupakan sinyal ancaman bagi negara tersebut.

“Tentu saja ini ancaman terhadap Rusia. Jika mereka menganggap kami sebagai ancaman dan mengatakan perlu menggunakan senjata nuklir dan bersiap memakai senjata nuklir melawan Rusia, ini ancaman,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dikutip dari AFP.

Macron sebelumnya menegaskan membuka peluang Prancis dan negara-negara Eropa melindungi wilayah mereka dengan persenjataan nuklir. Pernyataan itu ia sampaikan setelah menilai Amerika Serikat “balik badan” tak lagi mendukung Ukraina dalam perang melawan Rusia.

“Saya telah memutuskan untuk membuka perdebatan strategis mengenai perlindungan melalui pencegahan kita terhadap sekutu-sekutu kita di benua Eropa,” kata Macron dalam siaran langsung di saluran media sosial resmi, Rabu (5/3).

Pertahanan Diri

Rusia Tegaskan Dukungan, Siap Bantu Iran Hadapi Tekanan Barat

Dia menekankan Eropa perlu membantu Ukraina untuk memperkuat pertahanan diri negara itu di tengah gempuran Rusia. “Pencegahan nuklir kami melindungi kami, itu milik Prancis yang lengkap, berdaulat dari ujung ke ujung,” kata Macron, dikutip CNN.

“Ini akan melindung kami jauh lebih banyak dari pada negara tetangga kami,” imbuhnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova kemudian menanggapi pernyataan Macron pada Kamis (6/3) sebagai sesuatu yang “terlepas dari kenyataan” dan “merupakan pernyataan kontradiktif.”

Ia menyamakan seruan Macron itu dengan salah satu karakter dongeng karangan Hans Christian Andersen, Ole Lukoje, yang memayungi anak kecil yang tengah tertidur pulas.
Lavrov kemudian menyatakan bahwa Rusia tidak goyah dengan wacana pengerahan pasukan Eropa ke Ukraina meski dengan dalih sebagai pasukan perdamaian. “Kami tidak melihat ruang untuk kompromi. Diskusi ini dilakukan dengan tujuan yang sangat bermusuhan,” ujar Lavrov. (cnnind,tb)

Iran Siap Tutup Selat Hormuz, Dunia Terancam Krisis Energi

Berita Populer

01

Polda Jateng Identifikasi 11 Ormas yang Diduga Terafiliasi Premanisme

02

10 Hewan Paling Imut, Lucu dan Menggemaskan

03

Mendikdasmen Pastikan SPMB di Jateng Selaras dengan Pusat

04

Permendikdasmen tentang Tes Kemampuan Akademik (TKA) Diterbitkan

05

Ibu Sarima Ditipu 4 M Oleh Tersangka Iin Iryani Pengusaha Travel Haji dan Umroh, Kasus Masuk Tahap Pelimpahan

Berita Terbaru


80 Ribu Kopdes Merah Putih Siap Diluncurkan



Kategori