MENINJAU TPS3R: Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng meninjau Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Kelurahan Pedalangan, Banyumanik, Senin (7/4). (Dok: Humas Pemkot)
  • Wujudkan Kota Semarang Bersih

SEMARANG- Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng mendorong peningkatan jumlah Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di wilayahnya. Langkah tersebut menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan demi mewujudkan Kota Semarang yang bersih.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota saat meninjau langsung pengolahan sampah di TPS3R Pedalangan, Banyumanik, Senin (7/4). “Inilah yang kami harapkan bisa ada di setiap masyarakat. Belum banyak, tapi saya yakin dengan keteladanan yang diciptakan, lama-lama kota Semarang akan bersih dengan cara seperti ini,” ujar Wali Kota merespons program TPS3R di Pedalangan.

Dikatakan Agustina, melalui pemanfaatan dana Rp 25 juta per RT per tahun, program gotong royong bisa diperluas untuk mewujudkan lingkungan bersih dari titik kampung dan permukiman. Dirinya berharap TPS3R Pedalangan bisa menjadi percontohan bagi wilayah lain.

“Yang di sini nbabti kita minta nantinya untuk bisa mengedukasi lingkungan yang lain,” kata Agustina. Dirinya juga mengapresiasi sistem pengelolaan sampah skala kecil di TPS3R Pedalangan yang telah memilah sampah organik dan anorganik.

Sampah organik dijadikan pupuk untuk digunakan di pekarangan warga, sementara sampah anorganik seperti plastik dan kertas dipilah dan dijual kembali. “Yang pupuk juga langsung dipakai untuk pekarangan masing-masing. Yang plastik dan kertas, sudah ada pengepul yang menjemput langsung,” jelasnya.

Volume Sampah

TPS3R Pedalangan sendiri memiliki fasilitas pemilahan dengan mesin press untuk mengurangi volume sampah anorganik serta fasilitas pengomposan yang dilengkapi mesin perajang dan pengayak pupuk. Dari total volume sampah 6 m kubik per hari, sekitar 4 m kubik berhasil dikurangi setiap harinya. 

Sri Mulyana, pengurus Bank Sampah Sakura sekaligus tokoh ProKlim RW 3 Kelurahan Pedalangan, menyambut positif kunjungan Wali Kota. “Dengan beliau melihat langsung yang ada di lapangan, masyarakat akan sangat mendukung program-program pemilahan sampah dan pengelolaan melalui Bank Sampah,” ujarnya.

Sri juga menambahkan, Bank Sampah yang mulai terorganisir sejak 2019 itu masih membutuhkan penguatan kapasitas dan bantuan sarana. “Kami membutuhkan capacity building dan bantuan sarana yang diperlukan untuk mendorong semakin majunya Bank Sampah sebagai bagian dari pengelolaan sampah di wilayah,” jelasnya.

Saat ini terdapat 23 titik pengolahan sampah di Kota Semarang, terdiri dari 18 TPS3R berbasis masyarakat, 2 TPS3R dikelola DLH, dan 3 TPST skala kota yakni TPST Undip, TPST Unnes, TPST BSB.  Pemkot Semarang sendiri berkomitmen untuk memperbanyak titik pengolahan sampah sebagai solusi di hulu untuk mengurangi beban TPA Jatibarang. (tb)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini