Juru Bicara Kementerian Luar Tiongkok, Lin Jian. (Dok: Ist)

BEIJING- Tiongkok memberlakukan pembatasan visa bagi sejumlah personel warga Amerika Serikat secara ketat di wilayah Tibet. Pengetatan visa itu dilakukan karena Beijing menilai para personel AS “bersikap buruk” di Tibet seperti dikutip dari Reuters.
AS sebelumnya menuduh Partai Komunis Tiongkok menolak memberikan akses kepada para diplomat, jurnalis, dan para pemantau internasional di Tibet dan sekitarnya.
Mereka menuntut “akses tanpa batas” bagi para diplomat AS dan lainnya di wilayah tersebut. Juru Bicara Kementerian Luar Tiongkok Lin Jian menegaskan, kebijakan Beijing tersebut merupakan “urusan dalam negeri” Tiongkok.

Beijing kemudian menegaskan “penyalahgunaan pembatasan visa oleh AS terhadap pejabat Tiongkok“ atas Tibet merupakan “pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan norma-norma yang mengatur hubungan internasional.”

Meski demikian, turis asing diperbolehkan mengunjungi wilayah barat jauh Tiongkok di Tibet dengan syarat mereka bepergian dalam rombongan dan mendapatkan izin terlebih dahulu.

Tolak Intervensi

Sementara itu, jurnalis dan diplomat harus mendapatkan persetujuan dari otoritas lokal terlebih dahulu untuk berkunjung ke Tibet. “Tibet terbuka. Tiongkok menerima orang-orang bersahabat dari negara-negara lain untuk berkunjung, melancong, dan melakukan bisnis di Tibet,” kata Lin kepada Reuters. “Namun, Tiongkok menolak campur tangan negara atau individu lain terkait urusan Tibet yang berdalih hak asasi manusia, agama, dan budaya,” ujar Lin.

Tiongkok menguasai Tibet dan mencaplok wilayah itu pada 1950 dengan dalih “pembebasan secara damai” dari kekuatan feodalistik. Sejumlah lembaga hak asasi manusia dan para eksil terus mengecam tindakan represif yang dilakukan pemerintah Tiongkok terhadap warga Tibet. (cnnind,tb)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini