Ekonomi Bisnis
Home » Menkeu Optimistis RI Dapat Keuntungan Lebih

Menkeu Optimistis RI Dapat Keuntungan Lebih

Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Ist)
  • Negosiasi Tarif Impor dengan AS

JAKARTA- Menteri Keuangan Sri Mulyani optimistis Indonesia bakal mendapatkan keuntungan lebih dibandingkan negara lain dalam proses negosiasi tarif impor dengan AS.
Kepercayaan ini dikantongi sang Bendahara Negara seusai bertemu Menteri Keuangan AS Scott Bessent. Pertemuan tersebut merupakan rangkaian dalam proses negosiasi tarif resiprokal 32 persen yang diterima Indonesia.

Wanita yang akrab disapa Ani itu menekankan Indonesia menjadi salah satu negara awal yang melakukan negosiasi. Ia percaya status tersebut bisa membawa dampak positif pada hasil yang diumumkan Amerika nanti.

“Indonesia mendapatkan advantage sebagai early mover, itu disampaikan oleh Scott Bessent tadi (dalam pertemuan),” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Virtual, Jumat (25/4).

“Mengenal karakter dari Presiden (Donald) Trump, mereka biasanya menghargai the first mover yang akan diberikan advantage. Itu tadi yang disampaikan oleh US Secretary (Menkeu AS Scott Bessent),” ucapnya.

Walau demikian, Ani menekankan keputusan final tetap ada di tangan Presiden AS Donald Trump. Oleh karena itu, ia menegaskan Indonesia terus mencoba semua jalur komunikasi dengan Pemerintah Amerika untuk meredam dampak tarif tersebut.

RI-Inggris Sepakat Perkuat Kemitraan Ekonomi

Indonesia Prioritas

Hal serupa juga disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang memimpin tim delegasi Indonesia. Ia bahkan menegaskan sukses membuat Indonesia menjadi prioritas Trump dan jajaran.

Airlangga menyebut sudah bertemu sejumlah petinggi, antara lain Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick sampai Pejabat USTR Duta Besar Jamieson Greer. Ia juga mengklaim Indonesia dan Amerika sepakat menyelesaikan pembahasan tarif ini dalam 60 hari.

“Tantangan yang dihadapi tentu karena Indonesia adalah 1 dari lebih 70 negara, sehingga tentu bagi Indonesia adalah bagaimana kita menjadi perhatian pertama. Alhamdulillah ini sudah berhasil kita capai dan schedule sudah dipersiapkan, bahkan Indonesia mengusulkan timeline yang lebih pendek, yaitu 60 hari,” ungkap Airlangga.

“Tentu kami mendorong perdagangan yang fair, adil, baik itu bilateral maupun multilateral. Jadi, tentu ini bukan dalam zero sum game. Ekonomi diharapkan bisa tumbuh, sehingga pengalihan impor komoditi dari negara tertentu, tentunya ada komoditi lain yang Indonesia bisa tingkatkan (impor dari AS),” jelasnya. (cnnind,tb)

InJourney Airports Sabet 10 Penghargaan Pelayanan Prima 

Berita Populer

01

10 Hewan Paling Imut, Lucu dan Menggemaskan

02

7 Bunga Berwarna Kuning Dilengkapi Makna dan Gambarnya

03

Paus Leo XIV: Hentikan Perang di Gaza dan Ukraina

04

Syarat Calon Ketum PPP Berpotensi Diubah, Ini Kata Pengurus

05

Nasib PSIS Bergantung Tim Lain

Berita Terbaru


RS di Gaza Kehabisan Kain Kafan



Kategori