NEWSREAL.ID, GUNUNGKIDUL- Fakta mencengangkan diungkap Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo. Dari ribuan pondok pesantren (ponpes) di Indonesia, hanya sekitar 50 yang sudah mengantongi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), dokumen wajib untuk memastikan kelayakan bangunan.
Baca : Prabowo Instruksikan Evaluasi Seluruh Bangunan Pesantren
Dody menegaskan, minimnya kepemilikan PBG di pesantren berpotensi memicu tragedi, seperti insiden runtuhnya gedung asrama sekaligus musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/9).
Peristiwa nahas itu menewaskan puluhan santri saat sedang melaksanakan salat Asar berjemaah.
“Karena di seluruh Indonesia hanya 50 ponpes yang memiliki izin mendirikan bangunan, yang lain belum,” ujar Dody saat menghadiri acara di Karangrejek, Wonosari, Gunungkidul, Minggu (5/10).
PBG, yang sebelumnya dikenal dengan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), merupakan dokumen legal yang dikeluarkan pemerintah untuk membangun, merenovasi, atau merawat sebuah bangunan. Regulasi ini diatur dalam UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan PP No. 16 Tahun 2021.
Duduk Bersama
Menurut Dody, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Agama (Kemenag) agar seluruh pesantren bisa segera melengkapi dokumen tersebut.
“Harusnya semua pesantren punya izin. Setelah kondisi di Sidoarjo stabil, kita akan duduk bersama Menag dan Mendagri untuk menyosialisasikan perlunya PBG dan sertifikasi laik bangunan,” jelasnya.
Dody menambahkan, pembangunan kembali musala dan asrama Ponpes Al Khoziny nantinya juga wajib memiliki PBG. Meski pembangunan ponpes sepenuhnya ranah swasta, pemerintah pusat akan tetap mengawasi melalui regulasi serta koordinasi lintas kementerian.
“PBG itu pengelolaannya di pemda masing-masing. Kita hanya menyiapkan perangkatnya, tapi yang menjalankan adalah pemda,” kata Dody saat ditemui di Jakarta, Jumat (3/10).
Baca : Kemenag Inisiasi Koordinasi Pengawasan Bangunan Pesantren
Hingga kini, Tim SAR gabungan masih bekerja keras mengevakuasi korban reruntuhan Ponpes Al Khoziny. Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan menyebut, total korban mencapai 154 orang, terdiri dari 104 orang selamat dan 54 santri meninggal dunia. Sebanyak 13 korban lainnya masih diduga tertimbun reruntuhan bangunan tiga lantai tersebut. (tb)