Politik
Home » PSI Minta Pemerintah Bikin Lembaga Sertifikasi Bangunan

PSI Minta Pemerintah Bikin Lembaga Sertifikasi Bangunan

PIDATO POLITIK: Ketua Harian DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ahmad Ali menyampikan pidato politiknya usai dilantik sebagai jajaran Pengurus DPP PSI periode 2025-2030 di Jakarta, Jumat (26/9). (Foto: Ist)

NEWSREAL.ID, JAKARTA- Tragedi robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, memantik perhatian banyak pihak, termasuk Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Ketua Harian PSI Ahmad Ali mendorong pemerintah segera membentuk lembaga khusus yang bertugas mengawasi dan memastikan kelayakan konstruksi bangunan di seluruh Indonesia.

Baca : Prabowo Instruksikan Evaluasi Seluruh Bangunan Pesantren

Menurut Ali, lembaga tersebut penting untuk menjalankan fungsi pemeriksaan dan sertifikasi bangunan, sehingga peristiwa serupa tak kembali terulang.

“Kasus di Sidoarjo besar kemungkinan karena konstruksinya bermasalah. Ke depan, perlu ada sertifikasi untuk bangunan, dan lembaga ini bisa ditempatkan di setiap kabupaten atau kota agar tak ada lagi tragedi seperti itu,” ujarnya dalam keterangan pers, Senin (6/10).

Komisi I DPR dan MUI Desak Pemerintah Tolak Atlet Israel di Kejuaraan Dunia Senam

Melalui lembaga pengawas ini, kata Ali, pemerintah bisa menentukan bangunan mana yang belum memenuhi standar keamanan konstruksi dan wajib diperbaiki sebelum digunakan. Langkah ini diharapkan mampu mencegah insiden robohnya bangunan yang kerap menelan korban jiwa.

Sampaikan Keprihatinan

Ali juga menyampaikan keprihatinannya terhadap insiden di Ponpes Al Khoziny yang menyebabkan 49 orang menjadi korban. “Kami turut berduka dan prihatin. Semoga keluarga korban diberi ketabahan dan kekuatan,” ucapnya.

Baca : Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny Mulai Gunakan Alat Berat

Selain memberikan bantuan material, Ali menilai pendampingan psikologis juga penting bagi korban dan keluarga yang mengalami trauma.

Wamentan Ajak Pesantren Jadi Motor Ketahanan Pangan Nasional

“Ada beban psikologis berat yang mereka tanggung. Jadi penyelesaiannya bukan cuma soal bantuan materi, tapi juga pemulihan mental,” jelasnya.

Ketua Dewan Masjid Sulawesi Tengah itu menegaskan, rasa solidaritas sosial harus terus diperkuat, terutama dalam situasi bencana dan duka seperti ini. “Dengan saling bahu-membahu, proses evakuasi dan pemulihan psikis korban bisa berjalan maksimal,” tutup Ali. (tb)

Baca : Tragedi Sidoarjo Jadi Alarm, DPR Desak Audit Total Bangunan Pesantren

Polda Jatim Pastikan Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Berlanjut

Berita Populer

01

Polda Jateng Identifikasi 11 Ormas yang Diduga Terafiliasi Premanisme

02

10 Hewan Paling Imut, Lucu dan Menggemaskan

03

Empat Tahun Menggantung, 1.411 Guru Lulus PPPK di Jateng Masih Tanpa Kepastian

04

Prabowo Tetapkan 18 Agustus 2025 Sebagai Libur Tambahan

05

PBSI Rombak Total Ganda Putri, Target Tembus Kasta Elite Dunia

Berita Terbaru




Kategori