buka-bersama-banyudono
KOMPAK: Satu keluarga kompak menyantap makanan saat bukber di Rt 01 Rw 03, Desa/Kecamatan Banyudono. (suaramerd

PANDEMI Covid 19 tidak menyurutkan niat warga Dukuh/Desa Banyudono, Kecamatan Banyudono. Mereka menggelar buka bersama (bukber) unik disesuaikan kondisi yang ada pada Senin (11/5) sore.

Dimana setiap keluarga menyiapkan makanan di teras rumah masing- masing. Setelah makanan siap, maka semua anggota keluarga duduk di teras menunggu waktunya buka puasa. Begitu adzan maghrib berkumandang, mereka pun cuci tangan untuk menikmati hidangan.

Tak hanya dinikmati sendiri, setiap keluarga juga membuka diri terhadap kedatangan para tetangga yang silaturahmi. Jadilah, suasananya gayeng. Antar tetangga saling berkunjung untuk menikmati makanan.

Hanya saja, karena kondisi pandemi Covid-19, maka kedatangan para tetangga diatur sedmikian rupa. Intinya, jangan sampai berkerumun, sehingga kedatangan pun diatur. Bahkan, tempat duduk pun diatur berjauhan.

Namun demikian, kondisi tersebut tidak mengurangi kebersamaan antar warga di Rt 01 Rw 03 tersebut. Mereka tetap bercengkerama meski tidak sebebas biasanya. Dimana warga membatasi diri waktu kunjungan.

“Ya, semua saling tahu diri,” ujar tokoh masyarakat setempat yang juga Sekcam Ampel, Edi Purnomo.

Dijelaskan, bukber tersebut sebagai wujud masyarakat membangun kebersamaan. Hanya saja, karena kondisi Covid-19, maka acara pun disesuaikan. Dimana biasanya, acara bukber digelar di masjid setempat.

“Namun karena tidak boleh ada kerumunan massa akibat Covid-19, maka bukber pun dipindahkan tempatnya.”

Dimana setiap keluarga menyiapkan hidangan sendiri dan ditata di teras rumah masing- masing. Begitu terdengar suara adzan maghrib, serempak warga menyantap hidangan yang tersedia. Warga juga tetap menerima kunjungan tetangga yang ingin silaturahmi.

“Namun dibatasi, warga sudah tahu diri dan mengatur agar tak berkerumun.”

Wakil Ketua Rt 1 Rw 03 Dukuh Bnyudono, Seniyanto menambahkan, acara bukber yang digelar menyebar diharapkan tidak mengurangi kebersamaan atau kekompakan warga. Pasalnya, suasana tetap meriah.

“Ada saling berkunjung meskipun diatur ketat. Harapannya, nilai ibadah puasa bisa berlipat karena warga berkesempatan memberikan buka puasa kepada tetangga.” (Joko Murdowo)

Tinggalkan Pesan