simulasi-pembelajaran-tatap-muka-sragen
TINJAU SIMULASI: Wabup Dedy Endriyatno saat melihat simulasi pembelajaran tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan di salah satu sekolah pada Kamis (27/8/2020). (newsreal.id/Basuni Hariwoto)

SRAGEN,newsreal.id – Empat sekolah di Sragen telah melakukan tahap simulasi sekolah tatap muka pada, Kamis (27/8/2020). Simulasi dipimpin langsung Wabup Dedy Endriyatno.

Empat sekolah yang sudah melakukan simulasi adalah TK Pembina, SDIT Az Zahra, SMP Birrul Walidain Muhammadiyah dan SMP 1 Sragen.

Baca : Kapolda Jateng Sandang Gelar Bangsawan

Kepala Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen Suwardi mengatakan, dari simulasi itu hasilnya cukup bagus. Dimana semua sekolah memiliki kesiapan menerapkan pembelajaran tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan.

“Semua sekolah di Sragen sebenarnya sudah siap menggelar pembelajaran tatap muka lagi, tapi karena perkembangan ada penambahan kasus Covid 19, sehingga kami memutuskan menunggu dengan beberapa sekolah di setiap kecamatan menjadi uji coba,” tegas Suwardi.

Amir selaku Kepala SMP Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen mengatakan, sekolahnya menjadi salah satu yang menjadi uji coba pemberlakuan sekolah tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan.

Baca : 219 Lulusan UTP Ikuti Wisuda Virtual

“Sekolah kami ditunjuk langsung oleh Disdik dan hasil survei kami kepada orang tua murid, mayoritas menyetujui sekolah tatap muka digelar kembali,” jelasnya.

Menurut Suwardi, pembelajaran tatap muka di sekolah bukannya tidak jadi dilaksanakan. Namun pihaknya juga harus melihat perkembangan pandemi Covid 19. Adanya pilot project itu dimaksudkan untuk melihat bagaimana sekolah percontohan bisa mengelola pembelajaran dengan penerapan protokol kesehatan Covid 19 dengan baik.

Wabup Dedy Endriyatno mengatakan, dari hasil simulasi yang telah dilakukan, seluruh sekolah sebenarnya telah siap melakukan pembelajaran tatap muka. Meski dinyatakan siap namun Pemkab Sragen juga menunggu kajian epidemiologi lebih rijit agar tidak membuat keputusan yang salah.

Baca : 76.037 KIS Siap Dibagikan di Wonogiri

“Jika kajian epidemiologi tersebut mengarah baik pembelajaran akan tatap muka akan dilakukan namun jika tidak memungkinkan akan diundur,” kata Dedy. (Basuni Hariwoto)

Tinggalkan Pesan