SOLO,newsreal.id – Diah Warih Anjari bersama pengurus Diwa Foundation (Difo), dan relawan menggelar kegiatan ramah tamah di Rutan Klas IA Surakarta, Rabu (19/5/2021) pagi dengan menjalankan protokol kesehatan.
Di hadapan ratusan warga binaan rutan, Diwa sapaan Diah Warih berapi-api memberikan motivasi dan semangat. Menurut dia, tak ada waktu bagi warga rutan santai-santai selama di dalam rutan.
“Teman-teman harus bersemangat, produktif, berkarya selama di dalam rutan. Jangan minder. Semoga setelah keluar rutan tetap sukses dan berkarya lagi,” terangnya.
Pengusaha cantik yang terjun di bidang energi dan agrikultur ini mengakui, Rutan Klas IA Surakarta memiliki program kerja bagi warga binaan yang mantap. Tak heran jika penguni rutan saat menjalani hukuman banyak aktivitas dan tidak berpangku tangan saja.
“Saya mendengar pihak rutan sudah menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan warga binaan sehingga tidak ada waktu menganggur. Kami bersama Difo juga akan berpartisipasi mendukung progran rutan ini,” terang figur yang pernah maju sebagaibakal cawawali dalam Pilkada Solo 2020.
Sosok kelahiran Solo asli ini, mengakui dirinya terpacu untuk masuk rutan karena ingin hadir bersama-sama warga binaan dalan suasana Lebaran. Terlebih, Diwa ingin merayakan hari jadinya pada 5 Mei lalu untuk berbagi dengan sesama.
“Kami punya kegiatan bernama, 41 tahun Berbakti untuk Negeri. Nah, kegiatan sosial yang dijalankan di luar rutan sudah seabreg, kini giliran warga binaan rutan yang harus disapa,” ucap Diwa saat diwawancari awak media.
Diterima Baik
Diah Warih Anjari mengimbau, masyarakat mau menerima dengan tangan terbuka warga binaan yang sudah bebas. Dengan begitu, para mantan tahanan ini bisa kembali produktif dan berkarya di tengah masyarakat. Terlebih Rutan di Kota Bengawan ini sudah berubah total baik,fisik bangunan, pelayanan, dan program-programnya.
Kasi Pelayanan Rutan Klas IA Surakarta, David Saptoaji mendukung kegiatan ramah tamah Diwa dan pengurus Difo. Besar harapan lanjut dia, masyarakat luas bisa menerima dengan baik warga binaan yang sudah bebas.
“Dengan kembali ke masyarakat dan diterima dengan tangan terbuka membuat warga binaan yang bebas menjadi dihargai. Dengan begitu mereka bisa produktif dan berkarya lagi di masyarakat,” imbuh David. (red)
