KIEV,newsreal.id – Jurnalis Ukraina Victoria Roshchyna, yang hilang di wilayah pendudukan negaranya dikabarkan meninggal di tahanan Rusia bulan lalu. Hal itu dikatakan pihak berwenang Ukraina awal pekan ini.
Roshchyna, berusia 27 tahun, menghilang pada Agustus tahun lalu saat perjalanan meliput ke wilayah pendudukan Rusia di Ukraina. Dia hilang selama berbulan-bulan, dan orang-orang terdekatnya tidak tahu apa yang terjadi padanya.
Baca : 12 WNI Korban Online Scam di wilayah konflik Myawaddy Myanmar Berhasil Dibebaskan
Menurut Kantor Kejaksaan Agung Ukraina, Moskow baru memberi tahu kabar itu kepada pihak keluarga Roshchyna setelah penahanan yang dilakukan Rusia pada bulan April, beberapa bulan setelah dia ditangkap.
“Saya memiliki dokumentasi resmi dari pihak Rusia yang mengonfirmasi kematian jurnalis Ukraina Victoria Roshchyna, yang kebebasannya dirampas secara ilegal oleh Rusia,” kata komisaris hak asasi manusia Ukraina, Dmytro Lubinets, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari CNN.
CNN telah meminta komentar dari pihak berwenang Rusia, tetapi tidak mendapat jawaban.
Baca : Ikuti Nurani, Mbake Solo Tambatkan Hati ke Nomor Urut Siji
Perjalanan Berbahaya
Rekan-rekan Roshchyna mengatakan dia melakukan perjalanan ke wilayah yang dikuasai Rusia – sebuah cobaan berbahaya bagi warga Ukraina mana pun – untuk melaporkan kehidupan orang-orang yang hidup di bawah pendudukan. Mereka yakin jurnalis muda itu dibunuh oleh pihak berwenang Rusia.
“Kami mempunyai alasan yang kuat untuk percaya bahwa kematiannya adalah akibat dari pembunuhan yang disengaja atau akibat dari perlakuan kejam dan kekerasan yang dialaminya selama berada di penangkaran Rusia,” kata jurnalis dan profesional media Ukraina dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di beberapa media Ukraina.
Baca : Bikin Begidik, Potongan Tubuh Ditemukan di Perut Buaya Raksasa di Timika
Pernyataan itu menambahkan bahwa Roshchyna dalam keadaan sehat sebelum dipenjara selama setahun.
Kantor Kejaksaan Agung Ukraina mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kematiannya sebagai kejahatan perang yang dikombinasikan dengan pembunuhan berencana.
Jurnalis Evgeniya Motorevskaya, yang bekerja dengan Roshchyna sebagai mantan editor Hromadske, sebuah media Ukraina, mengatakan bahwa reporter muda tersebut bertekad untuk melakukan pekerjaannya sebaik mungkin.
Sementara itu, Pemerintah Ukraina mengatakan ribuan warga Ukraina ditahan secara sewenang-wenang di Rusia. Lubinets, komisaris hak asasi manusia Kiev, mengatakan pada bulan Juli bahwa 14.000 warga sipil Ukraina berada di penawanan Rusia, beberapa di antaranya telah ditahan sejak tahun 2014 ketika perang pecah di Ukraina timur dan Rusia mencaplok Krimea.
Baca : Buat Jemaah Risti dan Non Risti, Berikut Tips Menjaga Kesehatan Sebelum Pulang ke Indonesia
Yatsenko mengatakan, menurut pihak berwenang Rusia, Roshchyna meninggal saat dipindahkan dari fasilitas penahanan di kota Taganrog, Rusia selatan, ke Moskow. Dia mengatakan pemindahan itu sebagai persiapan pembebasannya sebagai bagian dari pertukaran tahanan.
“Sayangnya, kami tidak punya cukup waktu,” katanya dalam pernyataan.
Roshchyna dianugerahi Penghargaan Keberanian dalam Jurnalisme 2022 oleh International Women’s Media Foundation. Karyanya muncul di sejumlah media termasuk Ukrayinska Pravda, Hromadske dan Radio Free Europe. (Bun)
Baca : Kota Bitung Masuk “UNESCO Creative Cities Network”, Ini Dukungan Menparekraf/Kabaparekraf