RESPONS CEPAT: Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) bersama Dinas Peternakan merespons cepat kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi di Desa Kedungguwo, Magetan, Jatim, Kamis (2/1). (Dok: ditjenpkh)

SRAGEN- Virus penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali menyerang ternak sapi di Kabupaten Sragen, Jateng, selama beberapa waktu terakhir. Berdasarkan data milik Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Sragen, Jateng, hingga Kamis (2/1) penyebaran virus PMK sudah merata di 20 kecamatan.

Jumlah kasus aktif hingga saat ini mencapai 675 ekor dan kasus baru 21 ekor. Sedangkan jumlah sapi yang sembuh dari PMK sebanyak tujuh ekor. Sampai dengan saat ini ada 64 ekor sapi yang mati dengan indikasi terserang virus PMK.

Petugas Medic Veteriner Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Sragen, Ana Margaretha mengatakan, kasus PMK di Sragen penyebarannya sangat cepat. Penyebaran virus ini dari berbagai media, baik melalui pengunjung kandang, lalu lintas ternak, alat transportasi, maupun pakan.

“Ini penyebarannya lebih cepat dari bakteri. Pokoknya sarana yang kontak dengan sapi itu menjadi sarana penularan. Droplet itu virus juga bisa menular melalui udara,” kata Ana. Menyikapi kondisi tersebut, Pemkab Sragen telah melakukan penanganan serius terhadap penularan virus.

Beberapa upaya yang dilakukan melalui komunikasi, informasi, dan edukasi kepada para peternak. Sejauh ini, pihaknya juga sudah melakukan pengambilan sampel untuk dilakukan uji laboratorium melalui kerja sama dengan Balai Besar Veteriner Wates. “Kami juga menyelenggarakan pengobatan gratis. Namun baru beberapa karena kondisi dana juga kurang. Saat ini kami baru mengajukan dana di APBD P dan dibantu Baznas,” ucapnya.

Penyemprotan Disinfektan

Serangan virus PMK juga terjadi di Kabupaten Pati. Dinas Pertanian setempat mencatat 125 hewan ternak sapi terindikasi menderita penyakit mulut dan kuku atau PMK. Bahkan ada 20 ekor ternak yang mati.

Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Andi Hirawadi mengatakan, pihaknya melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan ke sejumlah pasar di Pati mengantisipasi penyebaran virus PMK. Hari ini pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan di Pasar Hewan Margorejo Pati. “Tujuannya untuk mengantisipasi penyebaran virus PMK sehingga tidak bisa menular ke ternak sapi yang ada di sini,” jelas Andi di Pati, Kamis (2/1).

Andi menjelaskan banyak laporan warga jika hewan ternak sapi milik warga terindikasi terserang PMK saat musim pancaroba seperti sekarang. Hewan ternak milik warga mengalami luka pada kaki dan mulut.

“Karena musim pancaroba ini pergantian musim banyak sekali laporan dari masyarakat ada tanda-tanda yang menyerupai gejala PMK seperti ada luka di kaki. Kita antisipasi agar tidak semakin parah kita mengadakan kegiatan ini,” jelasnya. (dtc,tb)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini