Regional
Home » Banjir Grobogan, Luthfi Instruksikan Tutup Tanggul yang Jebol

Banjir Grobogan, Luthfi Instruksikan Tutup Tanggul yang Jebol

TANGGUL JEBOL: Gubernur Jateng Ahmad Luthfi meninjau lokasi salah satu tanggu yang jebol di Grobogan, Selasa (11/3). (Dok: Humas Pemprov)
  • Tenggat Waktu Dua Hari

GROBOGAN- Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menginstruksikan penutupan tanggul yang  jebol di Sungai Tuntang Kabupaten Grobogan maksimal dua hari. Ada tiga titik tanggul yang jebol di sungai tersebut dengan ukuran berbeda-beda.

Jebolnya tanggul terparah ada di Desa Baturagung di Kecamatan Gubug. Kedua, tanggul di Desa Papanrejo di Kecamatan Gubug dan Satu titik tanggul jebol lainnya ada di Desa Sukoreko Kecamatan Tegowanu.

Instruksi itu diberikan Ahmad Luthfi usai melihat kondisi pengungsi di tiga titik kecamatan Gubug dan tanggul jebol di Baturagung. Saat mengecek lokasi, aliran air masih terus mengalir menggenangi rumah warga serta area pertanian.

“Saya tidak mau tahu, besok sing penting buntu (tertutup tanggul yang jebol). Kalau ndak tertutup, kasihan, karena aliran air terus menggenangi rumah warga,” kata Gubernur Ahmad Luthfi seusai mengecek proses penutupan tanggul jebol di Baturagung, Selasa (11/3).

Tenggat waktu dua hari itu didasarkan pada progres serta penjelasan dari BBWS Pemali Juana selaku pihak yang bertanggungjawab pada Sungai Tuntang. Penutupan aliran air itu adalah langkah pertama yang harus dilakukan. Langkah berikutnya yakni membenahi tanggul seperti semula dan segera melakukan normalisasi.

Pelajar Purwodadi Gaungkan “War on Drugs”, BNNP Jateng dan Kalapas Kompak Lawan Narkoba

Alat Berat

Harapannya, tak akan terjadi lagi jebol terlebih lagi di saat-saat penting seperti Idulfitri yang sesaat lagi. Luthfi menekankan, jika BBWS butuh alat berat maka Pemprov Jateng bakal mengupayakan.

Langkah kedua, pihaknya bakal berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk normalisasi tanggul. Ia khawatir tanpa normalisasi maka tanggul akan kembali jebol. Ketiga adalah melakukan modifikasi cuaca agar saat masa perbaikan tanggul maka curah hujan berkurang. Modifikasi cuaca dilakukan setelah koordinasi denhan BMKG.

“Setelah jebolnya ditutup, maka dilakukan normalisasi. Alokasi anggaran dari pusat. Kemudian modifikasi cuaca,” jelasnya. Penyebab utama jebolnya tanggul ini karena intensitas curah hujan ekstrem di wilayah hulu Rawapening. Intensitas mencapai 160,5 mm atau lebih dari 150mm sebagai batas status ekstrem.

Luthfi juga mengimbau agar warga tak menanam tanaman di sepanjang tanggul maupun mendirikan bangunan. Akar pepohonan disebutnya merusak tanggul. Pihaknya akan kerjasama dengan Babinkamtibmas, Babinsa dan Kades agar menyosialisasikan serta menertibkan.

Luthfi: Pers Jadi Mitra Strategis dalam Bangun Pemerintahan Kolaboratif

Kabid Operasi dan Pemeliharaan BBWS Pemali Juana, Laode Bakti mengatakan, percepatan penutupan tanggul jebol telah dilakukan. Pihaknya mengupayakan selesai dalam dua hari. Selain itu pihaknya juga meminta pada warga melaporkan jika ada tanda-tanda kerusakan pada tanggul.

Usai meninjau tanggul, Gubernur Ahmad Lutfi melanjutkan rapat koordinasi dengan Pemkab Grobogan dalam penanganan banjir di Polres Grobogan. Bupati Grobogan, Setyo Hadi mengatakan banjir kali ini berdampak di 6 kecamatan dan 26 desa. Jumlah pengungsi menjadi 1.202 jiwa dan ada 5.501 rumah terendam banjir. Tak hanya itu, seluas 526 Ha area pertanian juga tergenang. (tb)

Berita Populer

01

Polda Jateng Identifikasi 11 Ormas yang Diduga Terafiliasi Premanisme

02

10 Hewan Paling Imut, Lucu dan Menggemaskan

03

Empat Tahun Menggantung, 1.411 Guru Lulus PPPK di Jateng Masih Tanpa Kepastian

04

Prabowo Tetapkan 18 Agustus 2025 Sebagai Libur Tambahan

05

PBSI Rombak Total Ganda Putri, Target Tembus Kasta Elite Dunia

Berita Terbaru




Kategori