Ekonomi Bisnis
Home » Lawan Mafia Timah, Prabowo Instruksikan Penertiban Tambang Ilegal di Babel

Lawan Mafia Timah, Prabowo Instruksikan Penertiban Tambang Ilegal di Babel

PENAMBANGAN ILEGAL: Sejumlah kapal ponton isap melakukan penambangan biji timah ilegal di perairan Teluk Kelabat Dalam, Belinyu, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, akhir Januari lalu. Aktivitas penambangan ilegal tersebut menyebabkan kerusakan ekosistem pesisir, merusak pohon bakau, mencemari perairan dan merusak terumbu karang yang menyebabkan kelompok nelayan kehilangan pendapatan karena berkurangnya jumlah tangkapan ikan. (Foto: Ist)

NEWSREAL.ID, JAKARTA- Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan langkah tegas terhadap praktik penambangan timah ilegal di Bangka Belitung.

Prabowo memerintahkan TNI, Polri, dan Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan melakukan operasi besar-besaran untuk menutup sekitar 1.000 tambang ilegal sekaligus menghentikan jalur penyelundupan timah yang selama ini merugikan negara hingga puluhan triliun rupiah.

Dalam rapat bersama pimpinan partai politik di Jakarta, Senin (29/9), Prabowo menyebutkan bahwa operasi ini diharapkan mampu menyelamatkan potensi kerugian negara sekitar Rp22 triliun dalam empat bulan ke depan (September-Desember 2025).

Baca : Satgas PKH Bongkar 4,2 Juta Hektare Lahan Tambang Ilegal

Jika konsisten dijalankan, kerugian yang bisa ditekan hingga tahun 2026 diperkirakan mencapai Rp45 triliun.

Komisi I DPR dan MUI Desak Pemerintah Tolak Atlet Israel di Kejuaraan Dunia Senam

“Bangka Belitung cukup lama menjadi pusat tambang timah dunia. Namun ada 1.000 tambang ilegal yang beroperasi. Mulai 1 September, saya perintahkan operasi besar-besaran menutup jalur penyelundupan yang selama ini menguasai hampir 80 persen hasil timah. Sekarang kita tutup!,” tegas Prabowo.

Menurutnya, para penyelundup memanfaatkan berbagai cara untuk mengeluarkan timah hasil tambang ilegal, mulai dari perahu kecil hingga kapal penumpang.

“Sekarang sudah ditutup, bahkan sampan pun tidak bisa keluar,” katanya.

Aset Strategis

Selain masalah penyelundupan timah, Prabowo juga menyoroti potensi mineral tanah jarang (rare earth) yang terkandung dalam limbah tambang di Bangka Belitung. Ia menilai, nilai ekonominya sangat tinggi dan bisa menjadi aset strategis bagi negara.

Wamentan Ajak Pesantren Jadi Motor Ketahanan Pangan Nasional

“Banyak yang tidak tahu, limbah tambang ternyata berisi mineral tanah jarang. Padahal nilainya luar biasa. Karena itu, saya perintahkan Bea Cukai merekrut ahli kimia untuk bisa mengidentifikasi dan memanfaatkan potensi ini,” ujarnya.

Prabowo juga menegaskan bahwa praktik tambang ilegal tidak hanya terjadi pada timah, tetapi juga pada komoditas strategis lain seperti nikel, batubara, dan bauksit. Karena itu, ia menginstruksikan penertiban secara menyeluruh bahkan pengambilalihan aset tambang oleh negara jika diperlukan.

Dengan operasi “bersih-bersih” tambang ilegal ini, Prabowo optimistis penerimaan negara akan meningkat signifikan. “Kalau ini ditegakkan, insyaAllah penerimaan negara jauh lebih besar, kebocoran kita tutup, dan negara akan semakin makmur,” pungkasnya. (tb)

Berita Populer

01

Polda Jateng Identifikasi 11 Ormas yang Diduga Terafiliasi Premanisme

02

10 Hewan Paling Imut, Lucu dan Menggemaskan

03

Empat Tahun Menggantung, 1.411 Guru Lulus PPPK di Jateng Masih Tanpa Kepastian

04

Prabowo Tetapkan 18 Agustus 2025 Sebagai Libur Tambahan

05

PBSI Rombak Total Ganda Putri, Target Tembus Kasta Elite Dunia

Berita Terbaru




Kategori